Bisnis.com, DENPASAR - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata atau Asita Bali mengakui jika anggotanya terkadang menggunakan jasa pemandu wisata tidak berlisensi karena keterpaksaan.
Ketua Asia Bali Ketut Ardana mengatakan keputusan itu diambil biro wisata karena antara jumlah kedatangan wisatawan dan sumber daya manusia pemandu wisata tidak berimbang.
"Karena antara kedatangan wisman dan SDM tidak berimbang akhirnya terpaksa biro perjalanan pakai orang belum berlisensi supaya bisa menerjemahkan ke wisatawan, itu permasalahhanya," paparnya, Sabtu (25/2/2017).
Dia mengakui penggunaan guide tidak berlisensi sangat dilematis, di satu sisi bertentangan dengan tuntutan dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali. Namun, disisi lain pelayanan terhadap wisatawan juga harus cepat diberikan ketika mereka datang.
Menurutnya, kasus meningkatnya jumlah wisman asal China secara drastis bisa menjadi pelajaran bahwa harus diimbangi dengan guide berlisensi yang jumlahnya berimbang. Karena itu, guide berlisensi harus cepat ditambah agar biro perjalanan wisata tidak kesusahan ketika mendapatkan permintaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel