Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lolos Dari Terkaman Harimau, Perempuan Ini Gugat Taman Satwa Rp3,8 Miliar

Seorang perempuan yang diterkam seekor harimau setelah keluar dari mobilnya di sebuah taman satwa liar di Beijing, akan menuntut taman tersebut dan mengatakan ia tidak mendapat informasi penuh soal bahaya di kawasan itu dan ia keluar mobil karena mabuk perjalanan.
Ilustrasi/www.hdimagewallpaper.com
Ilustrasi/www.hdimagewallpaper.com

Kabar24.com, SHANGHAI - Lolos dari terkaman maut harimau, perempuan ini mengajukan gugatan miliaran rupiah.

Seorang perempuan yang diterkam seekor harimau setelah keluar dari mobilnya di sebuah taman satwa liar di Beijing, akan menuntut taman tersebut dan mengatakan ia tidak mendapat informasi penuh soal bahaya di kawasan itu dan ia keluar mobil karena mabuk perjalanan.

Perempuan yang hanya dikenal dengan nama Zhao itu menuntut kompensasi 2 juta yuan (Rp3,8 miliar) dari Badaling Wildlife World, demikian dilaporkan Beijing Times, Kamis dalam wawancara pertama perempuan itu sejak insiden terjadi pada 23 Juli.

Ibu si wanita diserang dan dibunuh oleh seekor harimau lain saat ia meloncat keluar mobil untuk menolong anaknya yang diseret hewan liar itu pergi.

Zhao mengatakan seorang petugas taman dalam kendaraan di dekatnya gagal menyelamatkan mereka. Ia juga mengatakan kepada harian itu, ia menandatangani sebuah perjanjian untuk tidak keluar kendaraannya, tanpa mengetahui apa isinya, dan mengira bahwa kertas itu adalah semacam pendaftaran untuk memasuki taman.

Petugas tiket tidak menjelaskannya, katanya.

Harian itu mengutip seorang pria bernama Cao dari Badaling Wildlife World yang mengatakan bahwa pihaknya akan bertindak sesuai hasil penyelidikan pemerintah yang telah membebaskan taman itu dari segala tanggung jawab.

Taman tersebut hanya akan mempertimbangkan pemberian kompensasi bagi keluarga itu sebagai kewajiban moral, imbuh Cao.

Taman tersebut menolak memberikan komentar saat dikontak oleh Reuters.

Pihak taman hanya sepakat untuk memberikan kompensasi sebanyak 745 ribu yuan (Rp1,4 miliar), dari 1,5 juta yuan (Rp2,9 miliar) yang diminta oleh keluarga atas cedera yang dialami Zhao.

Mereka telah memberikan kompensasi sebanyak 1,2 juta yuan (Rp2,3 miliar) atas kematian ibu Zhao, demikian harian itu mengutip ayah Zhao.

Kasus tersebut memantik kemarahan dalam jaringan, dengan sebagian besar netizen memihak pada taman, mengkritik Zhao karena melanggar aturan taman mengabaikan tanda peringatan.

Langkah terbaru Zhao itu juga memicu gelombang kritikan terhadap Zhao di Weibo, mikroblog mirip Twitter yang populer di China.

"Kenapa selalu mencoba mencari alasan. Keluarga itu mempunyai kewaspadaan untuk keamanan yang parah. Anda bilang Anda tidak bisa melihat tanda dan begitu juga suami Anda. Siapa yang mesti disalahkan?" tulis seorang pengguna Weibo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper