Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RESTORASI GAMBUT : JK Ajak Investor Global Bermitra

Pemerintah mengajak investor internasional untuk berkolaborasi mewujudkan ambisi program konservasi gambut nasional, baik dalam hal perlindungan maupun pemulihan lahan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla/Antara
Wakil Presiden Jusuf Kalla/Antara

Bisnis.com, NEW YORK—Pemerintah mengajak investor internasional untuk berkolaborasi mewujudkan ambisi program konservasi gambut nasional, baik dalam hal perlindungan maupun pemulihan lahan.
 
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Forum Donor dan Pertemuan Investor terkait Konservasi Gambut Indonesia di New York, Rabu(21/9/2016) waktu setempat.
 
“Sekarang, Indonesia sedang mempersiapkan langkah-langkah lebih lanjut untuk melindungi jutaan hektar lahan gambut,”ujarnya seperti dikutip dalam laman resmi Sekretariat Wakil Presiden, Kamis(22/9/2016).
 
Dia menyebutkan, pemerintah berencana menyisihkan lebih dari satu juta hektar gambut utuh di daerah yang sebelumnya diperuntukkan bagi pembangunan. Hal itu diklaim akan berdampak besar mencegah 100 Megaton karbondioksida pada saat normal.
 
Upaya bisa diperluas untuk secara permanen melindungi tambahan 4,3 juta hektar gambut yang sementara disisihkan di bawah program moratorium 2015.
 
Menurut mantan pengusaha sekaligus pemilik Kalla Group itu, kemitraan antara sektor publik dan swasta diyakini mampu mendorong upaya konservasi lahan gambut lebih efektif. Tak dipungkiri, sektor swasta memiliki potensi besar untuk terlibat dalam usaha tersebut karena memiliki kapasitas finansial dan teknis.
 
“Saya mendorong investor mengambil kesempatan untuk membahas tidak hanya manfaat ekonomi dari lahan gambut, tetapi juga memastikan planet yang sehat bagi generasi kini dan nanti,”ungkapnya.
 
Pada 2015, Indonesia telah menderita kebakaran hutan terburuk sejak 1997. Masalah kompleks itu tidak hanya berlangsung di Indonesia, melainkan menjadi fenomena global, terutama perubahan pola cuaca yang berkontribusi memperburuk keberadaan api.
 
Pemerintah Indonesia, diakuinya, telah mengatasi kebakaran hutan dengan cepat melalui pembentukan Badan Restorasi Gambur guna mengembalikan 2 juta hektar gambut yang terdegradasi selama lima tahun ke depan.
 
Dia meyakini pencegahan emisi CO2 dari kebakaran lahan gambut akan menghadirkan udara segar bagi dunia dan menghemat miliaran dolar dari kerusakan ekonomi serta timbulnya bencana alam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lavinda
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper