Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LSM Dorong Jenderal Tito Bahas Kasus Mahasiswa Papua di Yogyakarta

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Setara Institute menuntut Kepala Kepolisian Republik Indonesia Tito Karnavian menjelaskan peristiwa dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap mahasiswa Papua di Yogyakarta pekan lalu.
Tito Karnavian/Antara
Tito Karnavian/Antara

Kabar24.com, JAKARTA – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Setara Institute menuntut Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol. Tito Karnavian menjelaskan peristiwa dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap mahasiswa Papua di Yogyakarta pekan lalu.

Melakukan pembiaran tindakan kekerasan terus menerus terhadap warga Papua adalah tindakan yang bertentangan dengan semangat Presiden Joko Widodo.

Setara Institute juga menuntut polisi betindak adil dengan menghukum anggota organisasi masyarakat (ormas) yang melakukan kekerasan dalam peristiwa itu.

Apapun alasan dari ormas tersebut tindakan main hakim sendiri adalah pelanggaran hukum. “Agar kepercayaan publik tidak segera luntur di masa kepemimpinannya [Tito],” ujar Direktur Riset Setara Institute Ismail Hasani dalam keterangan tertulis, Senin (18/7/2016).

Ismail mengatakan seharusnya penyampaian aspirasi melalui demonstrasi dan kebebasan berekspresi lainnya tidak boleh dilarang.

Termasuk juga aspirasi pembebasan Papua juga sah untuk disampaikan sebagai bentuk protes ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat di sana, dengan catatan demonstrasi tersebut dilakukan secara damai.

Menurut Ismail, dalam peristiwa Yogyakarta, kepolisian menggunakan cara lama untuk cuci tangan.

Dia menjelaskan bahwa dalam demonstrasi mahasiswa Papua di Yogyakarta itu polisi memanfaatkan atau melakukan pembiaran ormas tertentu untuk menghadapi aspirasi masyarakat yang berbeda. Padahal membiarkan ormas melakukan kekerasan adalah tindakan pelanggaran HAM.

Dikutip dari harianjogja.com, pekan lalu mahasiswa Papua di Yogyakarta melakukan aksi damai bertepatan dengan peringatan Penentuan Pendapat Rakyat Irian Barat (Papera).

Namun dengan alasan keamanan polisi meminta mereka kembali ke asrama.

Tidak hanya polisi, sejumlah organisasi masyarakat seperti Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri, Pemuda Pancasila, dan Paksi Katon juga melakukan aksi tandingan di depan asrama Mahasiswa Papua dengan slogan anti separatisme.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper