Kabar24.com, SHANGHAI— Sebuah rumah sakit militer di China menutup pintunya untuk pasien baru setelah terlibat dalam skandal atas kematian seorang mahasiswa yang mencari pengobatan kanker eksperimental .
The Second Hospital of Beijing Armed Police menghentikan penerimaan pasien baru sehari setelah kementerian kesehatan setempat melancarkan investigasi di rumah sakit tersebut.
Wei Zexi (21 tahun) yang merupakan seorang pelajar dilaporkan meninggal pada bulan lalu akibat kanker. Sebelumnya, dia mengunjungi rumah sakit tersebut untuk mendapatkan perawatan setelah mendapat informasi mengenai rumah sakit tersebut melalui mesin pencari lokal, Baidu.Inc.
Baidu sedang diselidiki terkait kasus ini.
Dalam sebuah pemberitahuan yang di-posting oleh People’s Daily, rumah sakit tersebut menyebutkan alasan pemberhentian sementara layanan eksternal adalah faktor perbaikan dan pendidikan. Rumah sakit tersebut juga menghentikan fasilitas rawat darurat, rawat jalan, dan rawat inap.
Sementara itu, Polisi Paramiliter China sebagai pihak yang menjalankan rumah sakit tersebut mengatakan akan bekerja sama dalam penyelidikan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan singkat yang dirilis di situs berita militer China, www.81., Polisi Paramiliter menyebutkan pihaknya sungguh memperhatikan kasus yang menimpa Wei dan telah menurunkan timnya ke rumah sakit.
“Masalah yang ditemukan akan diinvestigasi secara serius menurut ketentuan hukum dan tidak akan ada kompromi,” katanya tanpa ada penjelasan lebih lanjut seperti dikutip dari Reuters, Rabu (4/5/2016).
Sebelum kematiannya, Wei menuduh Baidu mempromosikan informasi medis palsu. Dia juga menuduh rumah sakit tersebut atas tindakan iklan menyesatkan karena mengklaim tingkat kesuksesan perawatan yang tinggi.
Dalam sebuah pernyataan, Baidu mengatakan sangat menyesal dan akan bekerja sama dalam penyelidikan.