Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Lumpuhkan Jalur Sumbar-Riau, Kerugian Rp1 Miliar Sehari

Jalur lintas Sumatera yang menghubungkan Sumatera Barat dengan Riau hingga kini belum bisa dilalui kendaraan besar setelah terputus karena banjir dan longsor di Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota pada Senin (8/2/2016).
Polisi pamong praja Kota Padang Panjang menggendong seorang gadis untuk menyeberangi sungai di Jorong Taratak Tinggi Nagari Alam Pauh duo, Kecamatan Pauh duo, Sumatera Barat, selasa (9/2). Warga tertahan selama tiga hari di karenakan jembatan rusak akibat banjir. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
Polisi pamong praja Kota Padang Panjang menggendong seorang gadis untuk menyeberangi sungai di Jorong Taratak Tinggi Nagari Alam Pauh duo, Kecamatan Pauh duo, Sumatera Barat, selasa (9/2). Warga tertahan selama tiga hari di karenakan jembatan rusak akibat banjir. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

Kabar24.com, PADANG - Jalur lintas Sumatera yang menghubungkan Sumatera Barat dengan Riau hingga kini belum bisa dilalui kendaraan besar setelah terputus karena banjir dan longsor di Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota pada Senin (8/2/2016).

"Kendaraan kecil seperti motor dan mobil pribadi memang sudah bisa lewat sejak semalam. Tetapi truk dan kendaraan besar lain masih tertahan," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sumbar, Amran, di Padang, Selasa (9/2/2016).

Dikatakan, sebagian material longsor dan sisa banjir masih tersisa di badan jalan sehingga menghambat kendaraan besar.

"Laporan dari lapangan, antrean kendaraan di Pangkalan Limapuluh Kota mencapai 10 kilometer," katanya.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumbar, S Budi Syukur mengatakan, terhambatnya jalur Sumbar-Riau telah mengganggu aktivitas perekonomian kedua daerah.

Dia menaksir potensi kerugian akibat terhambatnya jalur tersebut mencapai Rp1 miliar per hari.

Meski demikian, dia mengatakan masih ada jalur alternatif yang bisa ditempuh yaitu melewati melalui Kuantan Singingi-Kiliran Jao.

"Jalur ini 60 kilometer lebih jauh dari jalur normal sehingga butuh ongkos yang cukup besar. Informasi yang ada, jalur ini aman dilalui," katanya.

Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman Sumbar, Suprapto mengaku telah menyediakan dua unit alat berat untuk membantu membuka jalan yang tertutup material longsor dan banjir di Pangkalan, Limapuluh Kota.

"Alat bekerja setelah banjir surut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper