Bisnis.com, PEKANBARU – PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menyerahkan penghargaan kepada desa peserta program desa bebas api (free fire village) yang telah berjalan sejak Juli lalu.
Presiden Direktur RAPP yang juga managing Director APRIL Indonesia Tony Wenas mengatakan program kerja yang telah memasuki tahun kedua ini ditingkatkan partisipasinya dari empat desa pada tahun lalu menjadi sembilan desa pada tahun ini.
“Hasil program ini sangat memuaskan dan semua bisa merasakannya, dimana dari total sembilan desa tersebut, tiga desa di antaranya bebas api atau bebas kebakaran lahan, dan tiga lainnya hanya terbakar di bawah dua hektare,” katanya dalam acara penghargaan di Pekanbaru, Rabu (18/11).
Tiga desa terbaik yang meraih penghargaan tersebut yaitu Desa Kuala Panduk, Desa Petodaan dan Desa Segamai dengan hadiah penghargaan yaitu uang tunai senilai Rp100 juta untuk masing-masing desa.
Tiga desa yang meraih penghargaan berikutnya yaitu Desa Teluk Binjai, Desa Kuala Tolam dan Desa Pelalawan dengan hadiah penghargaan senilai masing-masing Rp50 juta.
Kedepan RAPP akan meningkatkan efektifitas program ini dengan menambah jumlah desa yang menjadi peserta program yaitu ditargetkan menjadi 18 desa.
“Dengan semakin banyaknya peserta ini diharapkan kesadaran masyarakat menjaga lingkungannya dari kemungkinan kebakaran lahan menjadi semakin meningkat dan tentunya membuat daerah di Riau menjadi bebas asap,” katanya.
Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengapresiasi langkah yang ditempuh RAPP dalam membantu mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang rutin terjadi di Riau. Dia mengatakan langkah ini merupakan salah satu bentuk nyata partisipasi perusahaan dalam membantu pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
“Saya sudah minta perusahaan lain juga membuat program serupa. Namun, tidak semua perusahaan swasta mempunyai kebijakan serupa. Partisipasinya bisa dalam bentuk lain,” katanya.
Arsyadjuliandi mengatakan Pemprov Riau akan menyempurnakan rencana aksi pencegahan karhutla untuk menghadapi ancaman musim kemarau pada tahun depan. Pemprov Riau sudah menyusun langkah aksi yang melibatkan semua bagian termasuk perusahaan swasta dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan.
“Tahun ini kebakarna hutan di Riau terjadi penurunan. Namun, memang provinsi tetangga kita mengalami kebakaran hebat sehingga kabut asap tetap ada. Tentu kita berharap agar penanganan karhutla ini juga dilakukan bersama-sama,” ujarnya.