Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Cari Kaitan Kelompok Teroris di Poso dengan Bangkok

Pemerintah mencari keterkaitan kelompok teroris di Poso, Sulawesi Tengah, dengan insiden di wilayah lain termasuk ledakan bom di Bangkok, Thailand.
Peti jenazah Lioe Lie Tjing warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam ledakan bom di Bangkok saat berada di Lembaga Kedokteran Forensik Bangkok, Thailand (19/8/2015)./Reuters-Athit Perawongmetha
Peti jenazah Lioe Lie Tjing warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam ledakan bom di Bangkok saat berada di Lembaga Kedokteran Forensik Bangkok, Thailand (19/8/2015)./Reuters-Athit Perawongmetha
Bisnis.com, JAKARTAPemerintah mencari keterkaitan kelompok teroris di Poso, Sulawesi Tengah, dengan insiden di wilayah lain termasuk ledakan bom di Bangkok, Thailand.
 
Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, mengatakan aparat keamanan masih mengejar pelaku penembakan di Poso. Dirinya akan segera berkoordinasi dengan Kapolri untuk mencari keterkaitan kelompok teroris di daerah tersebut dengan wilayah lainnya.
 
Kami akan bertemu lagi, dan memadukan antara kegiatan di sana apakah ada kaktannya dengan tempat lain, dan apakah ada kaitannya dengan Bangkok, katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/8).
 
Seperti diketahui, dua orang tewas dalam baku tembak antara kelompok sipil bersenjata dengan anggota Kepolisam di Poso. Satu orang tewas berasal dari warga sipil bernama Bado, diduga anggota kelompok teroris yang dipimpin Santoso, sedangkan satu orang lainnya berasal dari pihak Kepolisian dengan nama Ipti Brian Theopani Tatontos.
 
Bado sendiri merupakan salah satu dari puluhan terduga teroris yang selama ini masuk ke dalam daftar pencarian orang, karena terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan di Poso.
 
Puluhan warga sipil dan anggota Kepolisian tewas dalam empat tahun terakhir karena serangan Kelompok Teroris yang dipimpin Santoso. Pada Oktober 2012, kelompok tersebut menewaskan dua anggota Kepolisian di Tamanjeka, Poso Pesisir Utara.
 
Kemudian pada Desember 2012, delapan anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah yang sedang patroli diadang kelompok tersebut yang menggunakan sepeda motor di Tambarana, Poso Pesisir. Selanjutnya pada Desember 2014, tiga warga Kecamatan Lore disandera kelompok itu, dan dua diantaranya tewas.
 
Dalam melancarkan aksinya, kelompok tersebut sering muncul di dunia maya, dan mengaku bertanggungjawab terhadap serangkaian serangan yang telah dilakukannya. Kelompok tersebut juga sering menantang aparat oenegak hukum untuk melakukan perang terbuka di Poso.
 
 
 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper