Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TNI Berharap Spekulasi Atas Penyebab Jatuhnya Hercules C-130 Dikurangi

TNI Berharap Spekulasi Atas Penyebab Jatuhnya Hercules C-130 Dikurangi
Pesawat Hercules jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatra Utara, Selasa (30/6)./Reuters
Pesawat Hercules jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatra Utara, Selasa (30/6)./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA—Kapuspen TNI Mayjend Fuad Basya meminta masyarakat untuk tidak terlalu dini berspekulasi tentang penyebab kecelakaan Hercules C-130 dengan nomor register penerbangan A1310 di Medan beberapa waktu lalu.

Fuad mengatakan, banyak beredar analisis simpang siur terkait penyebab kecelakaan tersebut. Sejumlah kalangan memojokkan TNI sebagai pihak yang bersalah tanpa bukti yang jelas dapat dipertanggung-jawabkan.

Sejumlah kesimpulan yang beredar di kalangan publik misalnya tentang alat utama sistem senjata TNI yang sebagian besar sudah uzur dan tak layak pakai lagi. Selain itu, adanya dugaan praktek komersialisasi pesawat militer yang digunakan untuk memuat penumpang sipil dengan sejumlah bayaran tertentu.

Sejumlah pihak menduga adanya indikasi kelebihan muatan pada Hercules C-130 tersebut yang menyebabkan pesawat jatuh secara tidak normal.

Fuad meminta masyarakat untuk tidak terlalu dini menarik kesimpulan tentang penyebab jatuhnya Hercules C-130 tersebut sampai tim investigasi yang ditunjuk selesai melakukan penyidikan.

Sebagai pertanggungjawaban, Fuad menjelaskan bahwa pesawat Hercules yang dimiliki TNI memang rata-rata usianya telah tua. Namun demikian, usia jam terbangnya masih relatif muda. Rata-rata batas jam terbang Hercules adalah 30.000 jam terbang, sementara itu yang jatuh beberapa hari lalu baru sekitar 20.000 jam terbang.

“Yang jatuh kemarin itu dari sisi pemeliharaannya pun semuanya masih sangat memenuhi syarat,” katanya, Sabtu (4/7/2015).

Fuad mengatakan, tidak ada praktek komersialisasi pesawat TNI selama ini. Meski demikian, menurutnya memang terjadi bahwa kadang-kadang pesawat TNI turut memuat warga sipil. Namun, hal tersebut hanya dimungkinkan bila ada kursi yang tersisa dan itu pun hanya diberikan bagi penumpang yang mengatasnamakan kepentingan institusi tertentu, bukan pribadi.

Lagi pula, pesawat Hercules adalah pesawat serbaguna yang sering dimanfaatkan untuk memuat tank tempur. Menurutnya, kecil kemungkinan pesawat yang jatuh tersebut mengalami kelebihan beban hanya karena memuat sejumlah warga sipil.

Fuad berharap pihak-pihak yang mengaku menjadi saksi atas pembayaran yang dilakukan penumpang sipil yang naik ke Hercules naas tersebut untuk melapor secara langsung kepada TNI.

“Kalau ada masyarakat yang membayar untuk naik dan itu bisa dibuktikan, langkah TNI pasti langsung copot komandannya. Ini kan masih kata orang, hasil investigasi belum ada,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper