Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOCAH ANGELINE DIBUNUH: Polisi Gagalkan Kakak Angkat Lenyapkan Bukti

Saat Angeline masih dinyatakan hilang, dua anak tersangka utama pembunuhan Angeline, Margriet Christina Megawe, sempat membawa tiga koper besar keluar dari rumahnya di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Denpasar Timur.
Angeline (kanan)/Facebook
Angeline (kanan)/Facebook

Kabar24.com, DENPASAR-- Saat Angeline masih dinyatakan hilang, dua anak tersangka utama pembunuhan Angeline, Margriet Christina Megawe, sempat membawa tiga koper besar keluar dari rumahnya di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Denpasar Timur.

SIMAK:  Gawat, Tembok Raksasa China Terancam Lenyap

"Katanya mau pindah ke rumah di daerah Canggu," tutur Kanit Intelkam Polsek Denpasar Timur Dite Atmaja , Senin (29/6/2015).

SIMAK: Katy Perry Musisi Berpenghasilan Tertinggi di Dunia

 

Kejadian itu berlangsung pada pukul 20.00 Wita, 25 Mei 2015, atau  sembilan hari setelah Angeline dibunuh. Sesuai pengakuan Agus,  Angeline tewas  pada 16 Mei 2015.

Kata Dite, Yvonne Caroline Megawe dan Christina Megawe, anak pertama dan kedua Margriet, terlihat sedang memasukkan tiga koper besar ke dalam mobil Avanza warna putih. Melihat hal itu, Dite langsung menegur Yvonne dan menanyakan perihal tiga koper itu.

SIMAK: BOCAH ANGELINE DIBUNUH: Pengacara Tantang Polisi Tunjukkan Barang Bukti

Saat itu, Yvonne menjawab keluarganya akan pindah rumah di Villa Kakul, Jalan Raya Babakan Nomor 164, yang berada di Desa Canggu. Dite langsung melarang mereka untuk membawa apa pun keluar dari rumah.

SIMAK: BOCAH ANGELINE DIBUNUH: Pengacara Minta Polisi Buka Hasil Tes Kebohongan

"Karena saat itu masih dalam proses penyelidikan hilangnya Angeline, kami melarang keluarga membawa keluar barang apa pun dari rumahnya," ucap dia.

Pihak kepolisian mengizinkan keluarga meninggalkan rumah asalkan tidak membawa barang apa pun.

Saat dicecar apakah saat itu Yvonne sedang berusaha menghilangkan barang bukti? Dite menjawab tidak tahu. Karena pihaknya belum sempat membuka isi tiga koper itu.

Dia juga tidak bisa membuka banyak hal terkait dengan proses penyelidikan saat itu, karena kasus pembunuhan telah ditangani Polresta Denpasar dan Polda Bali.

Sementara itu, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar Siti Sapurah mengatakan, bahwa saat kejadian, dirinya sedang berada di depan rumah Margriet untuk mengawal kasus hilangnya Angeline. Dia melihat ada mobil yang akan keluar dari rumah Margriet tapi dilarang polisi.

"Katanya tiga koper sudah masuk mobil dan mesin mobil juga sudah dalam keadaan menyala."

Saat itu, Siti yang biasa disapa Ipung, ini juga melihat sosok Andika Andoko di rumah Margriet.

"Sedangkan Agustinus  saat itu sudah tidak ada di rumah karena telah diusir," bebernya.

Ipung menduga, saat itu Yvonne dan Christina sedang berusaha menghilangkan barang bukti. Beruntung, rencana membawa tiga koper keluar dari rumah digagalkan oleh pihak kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper