Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stigma Poso Daerah Konflik Pudar

Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap seiring harmonisasi dan kerukunan antarmasyarakat di Poso, stigma sebagai daerah konflik dan rawan kerusuhan berangsur-angsur pudar.
Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Gubernur Sulawesi Tengah Longi Djanggola dan Bupati Poso Piet Inkiriwang di sela peresmian SMA Negeri Harmoni, Desa Sulewana, Pamona Utara, Poso, Selasa (16/6/2015)./JIBI-Ana Noviani
Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Gubernur Sulawesi Tengah Longi Djanggola dan Bupati Poso Piet Inkiriwang di sela peresmian SMA Negeri Harmoni, Desa Sulewana, Pamona Utara, Poso, Selasa (16/6/2015)./JIBI-Ana Noviani
Bisnis.com, POSO--Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap seiring harmonisasi dan kerukunan antarmasyarakat di Poso, stigma sebagai daerah konflik dan rawan kerusuhan berangsur-angsur pudar. 
 
Hal tersebut disampaikan JK dalam kunjungan kerja ke Lapangan Maroso, Kabupaten Poso, Selasa (16/6). Menurutnya, kendati konflik horizontal sudah selesai pada 15 tahun lalu, citra Poso di mata masyarakat dan luar negeri masih negatif.
 
"Baru-baru ini saya berkunjung ke suatu negara luar, mereka mengapresiasi keamanan di Indonesia, terkecuali Poso. Saya mengatakan Poso tidak ada apa-apa, seperti di negara anda, sama saja di Indonesia ada kelompok kecil yang merusak rasa keamanan masyarakat," tuturnya, Selasa (16/6). 
 
Kehadiran Wapres di Poso, sekaligus hendak menegaskan bahwa keamanan dan kehidupan masyarakat di kabupaten berjarak sekitar 300 KM dari Palu itu sudah kondusif.
 
"Mari kita hentikan imajinasi orang tentang Poso, identik dengan konflik, kerusuhan, terorisme. Kita hentikan di sini. Hanyalah dengan kerjasama kita semua itu bisa terjadi. Kita harapkan dengan segala upaya, harmonisasi, ekonomi, kerja keras, pendidikan akan menyelesaikan semua itu," ujar Kalla. 
 
JK yang telah mengunjungi Poso sebanyak lebih dari 40 kali dalam 10 tahun terakhir, menyampaikan terimakasih kepada pihak Kepolisian, TNI, masyarakat, ulama, dan tokoh agama yang telah bergandengan tangan untuk menjaga kedamaian dan mencegah munculnya masalah-masalah radikalisme. 
 
Dengan bersatu dan rukunnya Poso, Kalla berharap kelompok-kelompok radikal yang diduga menyebarkan paham terorisme dan bersembunyi di bukit-bukit sekitar Poso akan menyadari bahwa radikalisme dan terorisme hanya merusak keharmonisan masyarakat dan tidak dibenarkan oleh agama apapun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper