Kabar24.com, JAKARTA-- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan beroperasinya Dermaga VI Pelabuhan Bakauheni, Lampung dan tiga kapal motor penyeberangan (KMP) produksi nasional.
Presiden Jokowi mengunjungi Pelabuhan Bakauheni Lampung setelah meresmikan beroperasinya Jalan Tol Cikopo-Palimanan, Jawa Barat, sepanjang 116 Km pada Sabtu (13/6) pagi. Dalam kunjungan kerja lintas pulau itu, Presiden menumpang helikopter super puma.
Anggota Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki menuturkan, dalam kunjungan kerja ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Presiden mengatakan tambahan sarana dan prasarana baru ini merupakan bagian dari program percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya untuk mempercepat implementasi tol laut.
"Untuk memperbesar kapasitas, dermaga baru lainnya akan dibangun di Merak dan Bakauheni pada kesempatan berikutnya," ujar Teten dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (13/6/2015).
Teten memaparkan, Dermaga VI Bakauheni dibangun oleh PT Adhi Karya (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp119,15 miliar dan supervisi sebesar Rp2,11 miliar. Seluruh pembiayaan pembangunan dermaga diambil dari APBN tahun anggaran 2012, 2013, dan 2014.
Adapun tiga KMP yang diresmikan operasionalnya merupakan kapal jenis roll on roll off (roro) berbobot 5.000 GT yang seluruhnya merupakan hasil produksi galangan kapal nasional.
Ketiga kapal yang mampu mengangkut 812 penumpang dan 142 unit kendaraan itu masing-masing diberi nama KMP Batumandi, KMP Sebuku, dan KMP Legundi. Kapal-kapal tersebut berdimensi panjang 109,4 meter, lebar 19,6 meter, dan tinggi 5,6 meter.
Lebih rinci, KMP Batumandi dibangun oleh galangan kapal PT Daya Radar Utama, Lampung, dengan nilai kontrak pembangunan sebesar Rp161,47 miliar dan kontrak supervisi sebesar Rp2,47 miliar.
KMP Sebuku dibangun oleh galangan kapal PT Mariana Bahagia, Palembang, dengan nilai kontrak pembangunan sebesar Rp161,59 miliar dan kontrak supervisi Rp2,47 miliar.
Adapun KMP Legundi dibangun oleh galangan kapal PT Dumas Tanjung Perak Shipyard Surabaya dengan nilai kontrak pembangunan sebesar Rp161,5 miliar dan kontrak supervisi sebesar Rp2,47 miliar.
"Dengan tambahan tiga armada kapal Roro dan satu dermaga baru yang semuanya dikerjakan anak bangsa in, kemacetan dan antrean panjang di Pelabuhan Merak diharapkan bisa berkurang secara signifkan," imbuh Teten.
Menurut Teten, Presiden berharap para calo pemudik pada Lebaran 2015 dan tahun-tahun mendatang bakal terlayani lebih baik dengan tambahan armada dan fasilitas baru ini.