Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Situs di Jerman Mencari "Sarjana Penguji" Layanan Prostitusi

Ini memang kedengaran aneh, namun kenyataannya terjadi di Jerman. Sebuah jejaring media sosial untuk industri hiburan dewasa di Jerman membuka lowongan yang mungkin belum pernah ada sebelumnya di dunia. Situs itu mengumumkan rencananya untuk mempekerjakan penguji prostitusi.
Ilustrasi/myhealthtips.in
Ilustrasi/myhealthtips.in

Kabar24.com, JAKARTA - Ini memang kedengarannya aneh, namun kenyataannya terjadi di Jerman. Sebuah jejaring media sosial untuk industri hiburan dewasa di Jerman membuka lowongan yang mungkin belum pernah ada sebelumnya di dunia. Situs itu mengumumkan rencananya untuk mempekerjakan “penguji prostitusi”.

Calon yang terpilih itu nanti akan meninjau berbagai lokasi di Jerman. Mereka harus memberikan penilaian, terutama dari segi pelayanan, kebersihan, dan memastikan bahwa bisnis mematuhi praktek-praktek hubungan intim yang aman.

Menurut manajer yang hanya menyebut dirinya sebagai Ben, untuk pengetesan tersebut, nantinya staf pengetes diminta berhubungan intim dan memberikan penilaian.

“Kepemilikan bisnis syur di Jerman adalah sah menurut hukum, tetapi sejauh ini tidak ada sistem kendali mutu. Kami ingin menjadi Tripadvisor bagi bisnis ini,” kata Ben kepada stasiun televisi CNBC, sambil merujuk kepada sebuah situs penilai perjalanan.

“Para klien Kaufmich harus dapat memeriksa kualitas bordil sebelum pergi ke sana, seperti memeriksa hotel secara online sebelum memesannya.”

Para penguji rumah bordil juga harus memiliki gelar sarjana bisnis, sertifikat kesehatan, dan kemampuan berbahasa Prancis. Pengetahuan soal seluk-beluk soal bisnis ini jadi nilai tambah.

Para kandidat juga diharapkan berkarakter mudah bergaul dan tidak takut berinteraksi dengan orang. Ben mengatakan sejauh ini sudah ada 150 pelamar. Sebagian besar dari Jerman, tapi ada pula yang dari Belgia, Belanda, dan Inggris.

Bisnis Ben didirikan pada 2009 oleh tiga bersaudara yang berniat meningkatkan industri syur di Jerman dengan menciptakan pasar baru.

“Visi kami adalah agar para pekerja diterima sepenuhnya dan dianggap setara seperti anggota masyarakat lainnya,” kata Julius Dreyer, salah seorang pendiri seperti dilansir News.com.au.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper