Bisnis.com, BANDA ACEH--Pemerintah Kabupaten Aceh Utara berencana memperluas dan menaikka standar Bandara Malikussaleh.Adapun, usaha ini dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan realisasi investasi.
Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib menuturkan, bandara berstandar internasional merupakan salah satu faktor penting untuk menarik minat wisatawan dan calon investor.
"Semoga dengan adanya rencana perluasan ini nantinya Aceh Utara akan semakin menarik di mata wisatawan dan investor, sehingga pembangunan di sini bisa lebih cepat," ujar Thaib, Rabu (10/12/2014).
Berdasarkan data BPS Aceh, per Oktober 2014, Bandara Malikussaleh menduduki peringkat keempat terbesar di Aceh setelah Bandara Sultan Iskandar Muda, Lasikin, Cut dan Nyak Dien.
Tak hanya itu, di saat jumlah lalu lintas pesawat dan penumpang di bandara lainnya di Aceh mengalami penurunan secara year on year, Malikussaleh menjadi satu-satunya bandara yang tumbuh.
Tercatat, per Oktober 2014, total pesawat dari dan ke Malikussaleh mencapai 288 unit dengan total penumpang 10.404 orang. Total penumpang tumbuh 6,19% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
"Malikussaleh dibangun oleh Pertamina pada 1970-an. Awalnya digunakan oleh PT Arun, sebagai transit par pelaku usaha di Aceh Utara dan Lhoksumawe. Saat ini panjang landasar 1.850 meter," tambah Thaib.
Saat ini selain Bandara Malikussaleh, Aceh Utara juga memiliki bandara di Lhoksukon yang terletak di Point A Landing. Bandara ini dibangun oleh ExxonMobil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
