Bisnis.com, SURABAYA—Penjualan komputer dan gadget di Jawa Timur tahun ini diprediksi turun 10%-15% karena konsentrasi pasar terdistorsi isu politik sehingga tak lagi fokus terhadap perkembangan teknologi.
Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Jawa Timur Kurniawan Putra mengungkapkan vendor sebenarnya memperkenalkan teknologi terbaru dan inovasi sepanjang tahun. Namun, pasar tak memerhatikan perkembangan ini.
“Perhatian terhadap teknologi yang jelas teralihkan isu politik, sehingga tahun ini ada penurunan penjualan 10%-15%,” jelasnya di sela-sela persiapan Pameran Komputer dan Gadget Scomdex 24 di Surabaya, Selasa (30/9/2014).
Menurutnya penurunan banyak dipengaruhi pangsa pasar ritel yang memiliki porsi 70% dari total penjualan. Sedangkan segmen korporasi dengan pangsa pasar 30% memiliki permintaan stabil.
Bila diurai lebih spesifik, kata dia, penurunan permintaan dialami netbook, tablet ukuran 7 inchi ke atas. Sedangkan permintaan yang stabil yakni komputer desktop (personal computer/PC) serta notebook.
"PC dan notebook untuk korporate ternyata belum bisa digantikan tablet ukuran besar dan netbook sekalipun. Permintaan ini menjadikan segmen korporate stabil,” urainya.
Adapun permintaan yang menaik terjadi di gadget berukuran 5 inchi. Kenaikan di lini ini dipengaruhi adanya sudut pandang gadget tidak hanya menjadi alat komunikasi saja tetapi juga bagian dari gaya hidup.
Sementara guna mendorong segmen ritel, Kurniawan menguraikan, teknologi terbaru akan diperkenalkan dalam pameran-pameran. Seperti PC yang ukurannya semakin kecil, integrasi gadget dengan alat lain hingga robot.
Ketua Bidang Pameran Apkomindo Jawa Timur Joko Suntoro menuturkan nilai transaksi dari pameran tahunan bisa Rp10 miliar. Nilai tersebut setara dengan transaksi yang terealisasi dalam pameran serupa tahun lalu.
“Kami memang pasang target konservatif, tapi semua orang butuh IT sehingga yakin bisa mencapai target tersebut,” paparnya. Joko memprediksi penjualan terbesar dikontribusi segmen gadget.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
