Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya telah membongkar kasus phising melalui SMS yang mencatut nama sejumlah bank, termasuk Bank Central Asia alias BCA.
Wadir Siber Direktorat Siber PMJ, AKBP Fian Yunus mengatakan kasus ini bermula saat pelaku membuat perangkat sinyal yang bisa menembuskan pesan SMS yang memuat konten phising ke korban.
"Ketika korban mengklik link yang ada di handphone tersebut, maka korban diharuskan untuk memberikan identitas," ujar Fian di PMJ, Selasa (24/6/2025).
Dia menambahkan, ketika korban mengklik link tersebut maka akan diarahkan untuk mengisi nomor ponsel, nama, alamat email hingga nomor kredit hingga CVV kartu kredit.
Setelah itu, pelaku di luar negeri akan menggunakan informasi yang telah diperoleh dari link phising itu untuk mengambil akun perbankan milik korban.
"Semua data yang diberikan, disimpan di-cloud pelaku yang berada di luar negeri. Kami ulangi lagi, di-cloud pelaku yang berada di luar negeri," imbuhnya.
Baca Juga
Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan dalam perkara ini pihaknya telah menetapkan tiga tersangka warga negara Malaysia yakni OKH (53), CY (39) dan LW (35).
OKH dan CY berperan sebagai penyebar SMS phising. Mereka mendapatkan upah sebesar 10.000 ringgit Malaysia per bulannya.
Peran Keduanya yakni menyebarkan SMS itu di daerah ramai dengan menggunakan mobil yang sudah dilengkapi perangkat pendukung untuk menyebarluaskan SMS itu.
"Ada 3 pelaku sebenarnya, satu lagi adalah inisial LW, laki-laki 35 tahun, ini adalah warga negara asing juga, Malaysia juga dan saat ini sudah kita tetapkan sebagai DPO," tutur Reonald.
Kemudian, LW merupakan otak dibalik perkara ini. Pasalnya, dia merupakan pemberi upah kepada CY fan OKh serta sosok yang mengirimkan alat untuk menyebarluaskan SMS phising di Indonesia.
Sementara itu, total ada 15.000 korban yang telah mengadukan perkara ini. Dari belasan ribu korban itu telah ada empat korban yang melaporkan ke polisi
"Yang ada terdata dengan modus operandi seperti ini, baru ada 4 laporan polisi yang kami terima. Total kerugiannya kurang lebih Rp200 juta," pungkas Reonald.