Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Australia menghentikan sementara operasional kedutaannya di Teheran seiring dengan memburuknya situasi keamanan di Iran, setelah Israel kembali melancarkan serangan udara ke fasilitas nuklir negara tersebut.
Berdasarkan pernyataan resmi yang dilansir dari Reuters pada Jumat (20/6/2025), Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menyampaikan bahwa seluruh pejabat diplomatik beserta keluarganya telah diperintahkan untuk meninggalkan Iran.
“Pemerintah Australia telah menginstruksikan evakuasi seluruh pejabat dan tanggungan dari Teheran berdasarkan evaluasi terhadap memburuknya kondisi keamanan di Iran,” kata Wong dalam keterangan tertulis.
Langkah ini diambil menyusul eskalasi konflik antara Israel dan Iran yang memasuki pekan kedua, tanpa tanda-tanda deeskalasi. Israel meluncurkan kampanye udara besar-besaran sejak Jumat pekan lalu, yang disebut sebagai serangan preemptif untuk menggagalkan program senjata nuklir Iran.
Teheran membantah tuduhan tersebut dan membalas dengan serangkaian serangan rudal dan drone ke wilayah Israel.
Wong menambahkan, staf konsuler Australia telah dipindahkan ke Azerbaijan, termasuk di wilayah perbatasannya, untuk memberikan bantuan kepada warga negara Australia yang hendak meninggalkan Iran.
Baca Juga
“Kami tetap menjalin komunikasi erat dengan negara mitra. Namun, dalam kondisi saat ini, kemampuan kami untuk memberikan layanan konsuler di Iran sangat terbatas. Ruang udara masih ditutup,” jelasnya.
Wong juga menyebutkan bahwa Duta Besar Australia untuk Iran, Ian McConville, akan tetap berada di kawasan tersebut untuk mendukung respons pemerintah Australia terhadap situasi ini.
Menurut data resmi, lebih dari 1.500 warga Australia dan keluarganya di Iran telah mengajukan permintaan bantuan untuk evakuasi dari negara tersebut.