Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump dan PM Kanada Carney Bahas Perjanjian Dagang Jelang Pertemuan G7

Group of Seven (G7) sendiri beranggotakan tujuh negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Warga memegang bendera Kanada di Ontario, Kanada pada Sabtu (19/2/2022). / Reuters-Blair Gable
Warga memegang bendera Kanada di Ontario, Kanada pada Sabtu (19/2/2022). / Reuters-Blair Gable

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden AS Donald Trump melakukan pembicaraan langsung dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney untuk mencapai kesepakatan dagang, jelang pertemuan negara-negara G7.

Group of Seven (G7) sendiri beranggotakan tujuh negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Negara-negara G7 akan melakukan pertemuan puncak di Kanada mulai 15 Juni 2025.

Trump berencana menghadiri langsung pertemuan G7 itu. Sejumlah pejabat pemerintahan Kanada pun mengungkapkan harapan agar kesepakatan dagang bisa tercapai sebelum pertemuan G7.

Adapun, AS telah memberlakukan pajak impor yang tinggi untuk produk baja, aluminium, dan mobil buatan Kanada. Akibatnya, Kanada melakukan retaliasi dengan mengenakan tarif balasan pada berbagai barang buatan AS.

Carney sendiri mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan Trump pada Rabu (4/6/2025). Menurutnya, pembicaraan telah "berjalan maju."

Hanya saja, pejabat yang mengetahui proses negosiasi namun tak mau disebutkan namanya mengungkapkan bahwa tidak ada kesepakatan yang akan ditandatangani dan tidak ada jaminan kesepakatan akan segera selesai.

Menteri Perindustrian Kanada Melanie Joly mengonfirmasi kepada wartawan bahwa Carney dan Trump terus melakukan pembicaraan langsung.

"Wajar jika pada saat yang sama ketika perang dagang ini berlangsung, ada juga diskusi diplomatik, jadi Perdana Menteri Carney dan Presiden Trump saling berbicara," katanya.

Senada, Juru Bicara Gedung Putih Kush Desai menyatakan Trump tetap terlibat langsung dalam negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung dengan berbagai negara termasuk Kanada.

"Pembicaraan dengan Kanada terus berlanjut tentang perdagangan, keamanan perbatasan, dan masalah pertahanan. Namun, pengumuman kesepakatan apa pun akan datang dari Presiden Trump sendiri," jelas Desai.

Dominic LeBlanc, menteri kabinet Kanada yang bertanggung jawab atas pembicaraan perdagangan AS, telah melakukan perjalanan ke Washington dua kali baru-baru ini untuk bertemu dengan Menteri Perdagangan Howard Lutnick, termasuk pada Selasa (3/6/2025).

Carney sejauh ini belum membalas keputusan Trump yang pada pekan ini untuk menggandakan tarif baja dan aluminium asing menjadi 50%, dari sebelumnya 25%.

"Kami tengah melakukan negosiasi intensif dengan Amerika, dan pada saat yang sama mempersiapkan tindakan balasan jika negosiasi tersebut tidak berhasil," kata Carney kepada Parlemen Kanada pada Rabu (4/6/2025).

AS mengimpor barang dan jasa senilai US$477 miliar dari Kanada dan mengekspor US$441 miliar pada tahun lalu, sehingga menyebabkan defisit perdagangan sebesar US$36 miliar.

Defisit tersebut menyempit pada April karena pengiriman mobil, truk, dan produk lain dari Kanada ke mitra dagang terbesarnya menurun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper