Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Respons Istana Soal Desakan Evaluasi Kemenkes: Masukannya Jadi Pertimbangan

Sebelumnya, kritik muncul menyusul kebijakan kontroversial Kemenkes, terutama terkait pengambilalihan fungsi kolegium dokter spesialis.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberikan keterangan pers di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (9/5/2025). Foto: Akbar Evandio
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberikan keterangan pers di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (9/5/2025). Foto: Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA – Istana buka suara terkait desakan evaluasi terhadap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang disuarakan oleh sejumlah fakultas kedokteran. 

Sebelumnya, kritik muncul menyusul kebijakan kontroversial Kementerian Kesehatan, terutama terkait pengambilalihan fungsi kolegium dokter spesialis, yang dinilai mengancam independensi pendidikan kedokteran dan berpotensi menurunkan kualitas layanan kesehatan.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa pemerintah tidak menutup mata dan mendengar berbagai masukan yang disampaikan, baik secara resmi maupun melalui pemberitaan di media massa.

“Masukan dari rekan-rekan fakultas kedokteran tentu menjadi perhatian kami. Pemerintah pasti mempertimbangkan secara matang, karena mereka memberi masukan juga berdasarkan pertimbangan profesional,” ujar Prasetyo yang juga sekaligus Juru Bicara Presiden, Jumat (23/5/2025)

Prasetyo menegaskan bahwa aspirasi dari civitas akademika kedokteran menjadi bagian dari proses evaluasi yang memang rutin dilakukan Presiden Prabowo Subianto terhadap kinerja seluruh kementerian.

“Masukan itu sudah kami terima dan kami pelajari. Sekali lagi, tujuan kita semua adalah mencari jalan keluar yang terbaik,” tambahnya.

Di sisi lain, Prasetyo juga mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas pelayanan publik di tengah kontroversi ini. 

Terpisah, Para Guru Besar dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (UNPAD) menyampaikan maklumat yang bertajuk Maklumat Padjajaran.

Maklumat itu bertujuan menyelamatkan martabat pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan nasional, serta untuk mengevaluasi kebijakan Kementerian Kesehatan di RS Pendidikan Universitas Padjadjaran/RSHS Bandung

Menurut Endang Sutedja, arah kebijakan Kemenkes yang sudah diwacanakan dan ditempuh saat ini, diduga berpotensi meruntuhkan pilar-pilar etik, profesionalisme, dan otonomi keilmuan yang selama ini menjadi dasar keberlangsungan sistem kesehatan yang bermartabat dan berkeadilan.

"Kita menyaksikan apa yang disebut Max Weber sebagai 'Entzauberung' – hilangnya kesakralan ilmu dan pengabdian akibat rasionalitas instrumentalis," katanya, dikutip Antara, Selasa (20/5/2025)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper