Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintahan Hong Kong akan meningkatkan kecepatan menarik investasi asing, talenta, dan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).
Selain itu, Hong Kong juga berniat meningkatkan pengawasan pasar keuangan di tengah perubahan eksternal, termasuk tarif timbal balik atau tarif resiprokal dari Presiden AS Donald Trump.
Melansir dari South China Morning Post (SCMP), Minggu (13/4/2025), Sekretaris Keuangan Hong Kong Paul Chan Mo-po menyoroti tindakan yang akan diambil pasca Presiden Trump mengenakan tarif hingga 145% pada barang-barang dari daratan China dan Hong Kong, serta menaikkan biaya untuk paket kecil yang dikirim ke AS karena perang dagang antara Washington dan Beijing meningkat.
Langkah-langkah lainnya termasuk dukungan untuk usaha kecil dan menengah melalui penyediaan likuiditas oleh bank-bank lokal dan perlindungan risiko yang lebih besar melalui Hong Kong Export Credit Insurance Corporation.
“Bahkan jika Washington sedikit menyesuaikan tindakannya, itu belum membuat perubahan mendasar dan pesimisme investor tetap ada,” kata Chan.
Setelah lonjakan tiba-tiba imbal hasil obligasi Amerika, yang membayangi obligasi pemerintah AS sebagai aset safe haven, Trump tiba-tiba mengumumkan bahwa tarif pada semua mitra dagang AS, kecuali China akan ditangguhkan selama 90 hari.
Baca Juga
Merujuk pada komentar terbaru Presiden China Xi Jinping, Chan menyampaikan bahwa tidak ada pemenang dalam perang tarif dan negara itu akan terus maju dengan tujuannya untuk mengadvokasi globalisasi ekonomi yang lebih adil dan lebih inklusif serta perdagangan bebas.
Menurut Chan, pasar di seluruh dunia telah melalui perjalanan naik turun lantaran saham awalnya jatuh sebelum bangkit kembali. Dia juga menyoroti kegelisahan investor atas kemungkinan resesi di AS dan pesimisme terhadap ekonomi global.
Bahkan, Chan menyebut tindakan tarif ekstrem AS melanggar peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) dan secara serius merusak kepercayaan mitra dagang dan pasar.
Lebih lanjut, Chan menuturkan bahwa banyak negara tengah menilai ulang risiko investasi di pasar AS, mempercepat eksplorasi alokasi investasi, dan mempercepat aliansi perdagangan dengan mitra lain, sambil mempertimbangkan penyelesaian perdagangan dalam mata uang lokal, bukan dolar AS.
Di Hong Kong, sambung dia, Otoritas Moneter telah bekerja sama dengan bank untuk memperkenalkan langkah-langkah dukungan yang ditargetkan untuk membantu UKM mengakses pembiayaan dan memfasilitasi transformasi.
Hal ini termasuk ketentuan pembayaran yang fleksibel untuk pinjaman pembiayaan perdagangan dan dana khusus yang jumlahnya lebih dari HK$390 miliar (US$50,27 miliar) untuk UKM.