Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korsel Diprediksi Adakan Pilpres pada 3 Juni, Ini Calon Pengganti Yoon Suk-yeol

Korea Selatan direncanakan bisa menggelar pemilihan presiden (pilpres) pada 3 Juni 2025.
Sejumlah pendukung Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berunjuk rasa pada Jumat (17/1/2025) di luar Pusat Tahanan Seoul, Uiwang, tempat ditahannya Yeol. / Bloomberg-SeongJoon Cho
Sejumlah pendukung Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berunjuk rasa pada Jumat (17/1/2025) di luar Pusat Tahanan Seoul, Uiwang, tempat ditahannya Yeol. / Bloomberg-SeongJoon Cho

Lee Jae-myung

Sebagai pemimpin Partai Demokrat Lee Jae-myung menjadi kandidat terdepan dalam pilpres ini. Ia kalah tipis dari Yoon dalam pilpres 2022 dengan selisih suara terkecil dalam sejarah.

Melansir Reuters, Lee (61 tahun) dikenal sebagai tokoh berpengaruh di kubu liberal. Ia memimpin partainya meraih kemenangan besar dalam pemilu parlemen tahun lalu dan termasuk di antara anggota parlemen yang menolak deklarasi darurat militer Yoon pada 3 Desember.

Namun, Lee masih menghadapi berbagai persoalan hukum, termasuk kasus dugaan suap terkait proyek properti senilai US$1 miliar. Tahun lalu, ia juga mengalami serangan penikaman yang hampir merenggut nyawanya.

Han Dong-hoon

Han Dong-hoon, mantan pemimpin Partai Kekuatan Rakyat (PPP), muncul sebagai kandidat konservatif kuat. Ia dikenal sebagai kritikus keras deklarasi darurat militer Yoon.

Han (51 tahun) yang berlatar belakang sebagai jaksa, mengundurkan diri dari kepemimpinan PPP setelah berselisih dengan faksi pro-Yoon dalam partai. Ia mendapat dukungan luas dari pemilih konservatif moderat, meski sebagian pendukung Yoon menganggapnya sebagai pengkhianat.

Kim Moon-soo

Menteri Ketenagakerjaan Kim Moon-soo (73 tahun) menunjukkan elektabilitas tinggi dibanding kandidat konservatif lain, meski ia menyatakan belum mempertimbangkan pencalonan.

Kim termasuk tokoh yang mengecam proses pemakzulan Yoon dan kemungkinan akan menjadi kandidat tertua jika memutuskan maju dalam pemilu ini.

Oh Se-hoon

Wali Kota Seoul empat periode ini dikenal dengan sikap kerasnya terhadap Korea Utara. Ia mendorong Korea Selatan mempertimbangkan opsi kepemilikan senjata nuklir.

"Dengan memiliki potensi nuklir, kita harus siap menjadikan senjata nuklir sebagai opsi strategis," tulisnya di Facebook Januari lalu.

Ia juga meluncurkan program reformasi ekonomi KOGA (Korea Growth Again), yang terinspirasi dari slogan Donald Trump MAGA (Make America Great Again).

Hong Joon-pyo

Hong Joon-pyo, Wali Kota Daegu dan politisi lima periode, telah menyatakan kesiapannya untuk maju dalam pemilu mendatang.

Meski sebelumnya menyerukan agar Yoon tetap menjabat, Hong kini bersiap untuk kembali bersaing dalam pemilihan presiden setelah kalah dari Moon Jae-in pada 2017.

Kim Dong-yeon

Kim Dong-yeon, Gubernur Provinsi Gyeonggi, semakin diperhitungkan sebagai kandidat oposisi potensial.

Dalam wawancara Januari lalu, ia menegaskan bahwa aliansi Seoul-Washington akan tetap kuat di bawah kepemimpinan siapa pun. Ia juga meyakini Partai Demokrat harus memenangkan pemilu ini untuk menjaga stabilitas politik Korea Selatan.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper