Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korlantas: Kebijakan WFA Tingkatkan Volume Arus Mudik Lebih Awal

Korlantas Polri mengatakan kebijakan work from anywhere (WFA) bagi ASN dan pegawai BUMN yang berlaku pada Senin berimbas pada percepatan peningkatan arus mudik.
Foto udara sejumlah kendaraan pemudik memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama menuju arah Tol Cipali di Karawang, Jawa Barat. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Foto udara sejumlah kendaraan pemudik memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama menuju arah Tol Cipali di Karawang, Jawa Barat. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Korlantas Polri mengatakan kebijakan work from anywhere (WFA) bagi aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai BUMN yang berlaku pada Senin ini berimbas pada percepatan peningkatan arus mudik.

Dilansir dari Antara pada Selasa (25/3/2025), Kepala Korlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho mengatakan peningkatan arus mudik itu terlihat sejak H-10 atau Jumat (21/3/2025), baik itu kendaraan yang menuju Trans Jawa maupun Trans Sumatera.

Menurutnya, dengan adanya peningkatan arus kendaraan yang lebih awal, dapat mengurai kepadatan arus pada saat puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada 28–29 Maret 2025.

"Bagus sekali pemerintah mengambil kebijakan cepat terkait work from anywhere. Jadi H-10, lalu lintasnya sudah kelihatan naik,” ucapnya.

Irjen Pol. Agus juga membeberkan bahwa berdasarkan data yang dilaporkan Jasa Marga pada H-10 Hari Raya Idul Fitri 2024, kendaraan yang melintas menuju Trans Jawa sebanyak 115 ribu. Lalu, pada tahun ini, jumlah kendaraan yang melintas di jalur tersebut pada H-10 sudah sebanyak 158 ribu. Maka, terdapat kenaikan 37,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Sama dengan yang ke Sumatera. Melalui Bakauheni itu juga ada kenaikan pada H-10. Kenaikannya 15,7 persen. Lalu, H-9 itu 82 persen. Artinya, kebijakan WFA ini adalah sangat tepat,” ucapnya.

Lebih lanjut, selama Operasi Ketupat 2025, Korlantas Polri menerapkan kebijakan larangan melintas bagi kendaraan sumbu tiga.

Irjen Pol. Agus meyakini larangan tersebut juga akan akan memperlancar arus mudik. Apabila nantinya saat mendekati puncak arus mudik terjadi kepadatan, pihaknya sudah menyiapkan skema sistem satu arah atau one way dan contra flow.

“Artinya bahwa negara pemerintah bersama, kementerian/lembaga, stakeholder yang memiliki fungsi kolaborasi, sudah kami lakukan. Semoga mudik tahun ini adalah mudik yang aman, keluarga nyaman, dan selamat sampai tujuan,” ujarnya.

Diketahui, Polri telah melaksanakan Operasi Ketupat 2025 yang dimulai sejak tanggal 23 Maret sampai dengan 8 April 2025.

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa Operasi Ketupat tahun ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan seperti TNI, Basarnas, BMKG, hingga Kementerian Perhubungan. Adapun jumlah personel yang diturunkan sebanyak 164.298 orang.

Kapolri menyampaikan bahwa terdapat 2.835 posko yang disiagakan yang terdiri atas 1.738 pos pengamanan, 788 pos pelayanan, dan 309 pos terpadu. Lalu, sebanyak 126.000 objek akan diamankan.

"Yang kita amankan ada 126.736 objek pengamanan mulai dari masjid, lokasi shalat Id, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara dan objek wisata,” ujarnya.

Kepolisian juga membuka layanan hotline pada nomor 110 untuk memberikan layanan secara maksimal bagi pemudik pada masa Lebaran 2025.

"Masyarakat yang membutuhkan layanan pada saat mudik, bisa menghubungi layanan hotline yang kami siapkan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Muhammad Ridwan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper