Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengungkapkan hasil video call terbarunya dengan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), yakni rencana Presiden Prabowo Subianto untuk menanam 1,2 juta lahan untuk komoditas aren.
Sekertaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengaku bahwa salah satu pembahasan utama dalam percakapan tersebut adalah soal tanaman aren, yang juga menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto sebagai sumber energi alternatif.
"Oh iya, bahas aren-aren. Yang menyenangkan itu Pak Presiden Prabowo itu kan sudah lama menyenangi aren, karena aren ini memang pohon yang bisa digunakan untuk ketahanan energi dan pangan," ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/2/2025).
Menurutnya, Indonesia saat ini masih mengimpor bahan bakar minyak (BBM) dengan nilai mencapai Rp396 triliun per tahun. Menurut kalkulasi bisnis secara mandiri, jika ketergantungan terhadap impor BBM terus berlanjut selama enam tahun ke depan, total pengeluaran negara bisa mencapai Rp2.376 triliun.
Sebagai alternatif, Raja Juli mengusulkan agar Indonesia mulai menanam aren secara masif.
"Namun, kalau kami menanam aren, 1,2 juga hektar aja dengan biaya kurang dari Rp100 triliun, kami udah punya etanol yang bisa dipakai untuk mengganti impor BBM," jelasnya.
Baca Juga
Jokowi dan Prabowo Sama-Sama Dukung Aren
Raja Juli menambahkan bahwa Jokowi juga menunjukkan minat besar terhadap tanaman aren dan telah beberapa kali mengunjungi daerah seperti Kendal untuk melihat langsung perkembangannya.
"Nah,kebetulan Pak Jokowi sekarang lagi berminat juga dengan aren. Jadi, beliau sekarang banyak aktivitas dengan masyarakat, sudah berapa kali ke Kendal, itu melihat aren. Gula aren," katanya.
Saat ditanya apakah proyek ini akan menjadi bisnis bersama Jokowi, Raja Juli menegaskan bahwa ini bukan urusan bisnis, melainkan bagian dari agenda pemerintah dalam pengembangan energi berkelanjutan.
Aren pun, kata Raja Juli, turut disorot menarik oleh Prabowo lantaran etanol dari komoditas itu memiliki potensi besar sebagai bahan bakar pengganti BBM. Namun, saat ini etanol masih dikategorikan sebagai minuman keras dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), sehingga dikenakan pajak dan cukai tinggi.
"Makanya perlu koordinasi di satgas ini agar KBLI nya itu bisa menjadi energi yang tidak kena cukai mahal. Kalau beli alkohol kan mahal kan, karena dia minuman. Kan itu tujuan bagian dari pembatasan minuman keras ya,” katanya.
Dia melanjutkan bahwa keunggulan aren adalah cukup ditanam sekali, dan setelah 12 tahun penyadapan selesai, anakan baru akan tumbuh sendiri tanpa perlu peremajaan seperti sawit. Raja Juli menegaskan bahwa Presiden Prabowo sudah menyetujui rencana ini.
"Minimum 1,2 juta hektare. Pak Presiden [Prabowo] kemarin malam sudah setuju," pungkas Raja Juli.