Bisnis.com, TANGERANG SELATAN - Puluhan warga Serua, Pamulang, Tangerang Selatan mengantre di pangkalan elpiji atau LPG 3 KG di kawasan Serua, Tangerang Selatan, Selasa Pagi, (4/2/2024).
Agus (54) sudah mengantri sejak pukul 9.20 dan baru mendapatkan sudah bersubsidi itu pada pukul 10.00 WIB.
Dia mengaku sudah mencari gas melon sejak kemarin, Senin (3/4/2024). Dia telah mencari di belasan tempat baik pengecer maupun pangkalan.
Sayangnya, baru sehari kemudian dirinya mendapatkan gas LPG 3 kg, dengan harga Rp18.000. Menurutnya sejumlah pengecer harga gas LPG 3 kg sudah naik berkali-kali lipat
"Di pengecer tempat-tempat yang saya datangi, harganya bisa nyentuh Rp30.000/ tabung" ujar Agus ketika ditemui Bisnis.
Tak hanya Agus, Siti (43) warga Pamulang, Tangsel juga mengeluhkan hal yang sama. Padahal dirinya memerlukan LPG 3 kg untuk keperluan masak sehari-hari.
Baca Juga
Dirinya berharap pemerintah bisa memberikan kemudahan untuk mendapatkan LPG 3 kg, seperti mendapatkan duplikat pengecer namun dengan harga yang sesuai dengan HET.
"Kami cuma ingin kemudahan dapet gas, udah itu aja. Karena kalau tidak ada bagaimana kita bisa masak buat keluarga?" Ujar Siti.
Seperti diketahui, pemerintah melakukan pembatasan pembelian LPG 3 kg ke pengecer. Aturan yang tadinya dilakukan guna memperbaiki penyaluran subsidi LPG 3 kg tepat sasaran justru membuat kekisruhan di masyarakat. Selain pasokan yang minim, warga juga harus mengantre hingga berjam-jam di pangkalan yang disediakan oleh Pertamina.
Setelah mendengar keluhan rakyat, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan Gas LPG 3 kg.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyebutkan bahwa instruksi ini dilakukan sambil menertibkan pengecer jadi agen sub pangkalan secara parsial.
"[Pemerintah ingin memproses administrasi dan lain-lain, agar pengecer sebagai agen sub pangkalan harga LPG yang akan dijual ke masyarakat tidak terlalu mahal," ujar Dasco kepada wartawan, Selasa (4/2/2025).