Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin Disebut Siap Berunding dengan Trump soal Penyelesaian Perang Rusia-Ukraina

Terdapat kemajuan dalam persiapan pertemuan antara Trump dan Putin usai pelantikan pada 20 Januari 2024.
Presiden Rusia Vlamidir Putin/Dok. Kremlin
Presiden Rusia Vlamidir Putin/Dok. Kremlin

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia menyambut baik kesediaan Presiden terpilih AS Donald Trump untuk menyelesaikan masalah melalui dialog dan menyatakan pihaknya terbuka untuk berunding.

Mengutip Reuters pada Minggu (12/1/2025), Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan kembali kesiapan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk berunding dengan Trump. Dia menyebut adanya kemajuan dalam menyiapkan pertemuan antara Trump dan Putin setelah Trump dilantik pada 20 Januari 2024.

Peskov mengatakan, Putin telah berulang kali menyatakan kesediaannya untuk berunding dengan para pemimpin internasional, termasuk Trump.

"Tidak ada syarat yang diperlukan untuk ini, (hanya) keinginan bersama dan kemauan politik untuk melakukan dialog dan menyelesaikan masalah yang ada melalui dialog yang diperlukan. Kami melihat bahwa Trump juga menyatakan kesiapannya untuk menyelesaikan masalah melalui dialog, kami menyambut baik hal ini," ujar Peskov.

Peskov mengatakan belum ada rencana khusus untuk pertemuan tersebut, tetapi Rusia sedang berupaya dengan asumsi bahwa kedua belah pihak terbuka untuk itu. "Tampaknya, setelah Trump memasuki Ruang Oval, akan ada beberapa pergerakan."

Trump mengatakan pada Kamis bahwa sebuah pertemuan sedang disiapkan antara dia dan Putin, tetapi tidak menyebutkan jadwalnya.

"Presiden Putin ingin bertemu. Dia telah mengatakannya bahkan di depan umum dan kita harus mengakhiri perang itu. Itu benar-benar kacau," ujarnya.

Trump berulang kali mengatakan selama kampanye pemilihannya bahwa dia dapat mengakhiri perang Rusia-Ukraina dalam waktu 24 jam, tetapi dia dan para penasihatnya baru-baru ini mengisyaratkan bahwa perang tersebut dapat diselesaikan dalam beberapa bulan setelah menjabat.

Kembalinya Trump ke Gedung Putih telah memicu harapan akan penyelesaian diplomatik, tetapi hal itu juga menimbulkan kekhawatiran di Kyiv bahwa kesepakatan damai yang cepat dapat berakibat buruk bagi Ukraina.

Penasihat Trump telah melontarkan usulan untuk mengakhiri perang yang secara efektif akan menyerahkan sebagian besar negara itu kepada Rusia di masa mendatang.

Peskov mengatakan posisi Rusia konsisten seperti yang ditetapkan oleh Putin Juni lalu. Putin mengatakan saat itu bahwa Rusia bersedia mengakhiri perang jika Ukraina melepaskan ambisi keanggotaan NATO-nya dan menarik diri sepenuhnya dari empat wilayah yang sebagian dikuasai Rusia dan diklaim sebagai miliknya.

Sementara itu, Pemerintah Ukraina Kyiv menolak hal tersebut karena dianggap sama saja dengan menyerah. Meskipun berbicara positif tentang Trump, Peskov sangat kritis terhadap Presiden Joe Biden yang akan lengser.

Dia mengatakan pemerintahan Biden, dalam 10 hari terakhirnya, bermaksud untuk terus melakukan segala hal untuk melanjutkan perang, termasuk kemungkinan sanksi baru terhadap Rusia.

"Kami menyadari bahwa pemerintahan tersebut tentu akan mencoba meninggalkan warisan yang paling memberatkan dalam hal hubungan bilateral bagi Trump yang akan datang dan para pengikutnya," kata Peskov.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper