Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto memiliki hubungan historis yang kuat.
Pernyataan tersebut dilayangkan Hasto saat menjawab pertanyaan awak media terkait dengan sikap PDIP untuk pemerintahan Prabowo, saat kongres partai yang bakal digelar tahun ini.
Hasto menekankan bahwa hingga saat ini komunikasi antara kedua petinggi partai politik itu masih terus terjaga.
"Hubungan antara Ibu Megawati Soekarno Putri dengan Presiden Prabowo memiliki suatu akar historis yang sangat kuat. Hubungan emotional bonding yang sangat kuat. Komunikasi terus-menerus dilakukan," ujarnya di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Kemudian, kata Hasto, posisi Megawati yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) merupakan bukti komitmen PDIP mendukung pemerintahan Prabowo.
"Sehingga tentu saja dengan modalitas seperti itu, PDI-Perjuangan di dalam komitmen memberikan hubungan agar bangsa ini bisa secepatnya mencapai tujuan dan cita-cita proklamasi," pungkasnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, pertemuan antara Megawati dan Prabowo santer dikabarkan jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024.
Hanya saja, upaya pertemuan pasangan capres dan cawapres pada 2009 silam itu batal dilakukan menjelang pelantikan presiden tahun lalu. Pasalnya, Megawati tengah mengalami kondisi yang kurang sehat.
Namun demikian, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan silaturahim antara Megawati dan Prabowo tidak terbatas pada momentum waktu pelantikan presiden.
"InsyaAllah segera akan bertemu, silaturahim itu tidak bisa kemudian dibatasi sebelum pelantikan atau saat pelantikan atau belum pelantikan," kata Puan usai acara pelantikan Minggu (20/10/2024).