Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bantu Ukraina, Biden Siapkan Sanksi Tambahan untuk Rusia Jelang Lengser

Pemerintahan Biden juga menyiapkan bantuan militer baru hingga US$500 juta untuk Ukraina, yang mencakup rudal pertahanan udara hingga pendukung jet tempur.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berpidato dari Ruang Oval Gedung Putih di Washington. / Pool Reuters-Evan Vucci
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berpidato dari Ruang Oval Gedung Putih di Washington. / Pool Reuters-Evan Vucci

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden diperkirakan akan mengumumkan sanksi baru yang menargetkan ekonomi Rusia pekan ini, menurut seorang pejabat AS. Hal ini merupakan bagian dari langkah-langkah untuk memperkuat upaya perang Kyiv melawan Moskow sebelum Donald Trump menjabat.

Mengutip Reuters pada Kamis (9/1/2025) langkah-langkah tersebut diambil saat pemerintahan Biden juga menyiapkan bantuan militer baru senilai US$500 juta untuk Ukraina pada Kamis yang akan mencakup rudal pertahanan udara, amunisi udara-ke-darat, dan peralatan pendukung untuk jet tempur F-16, kata seorang pejabat AS yang menolak disebutkan namanya.

Kembalinya Presiden terpilih Donald Trump ke Gedung Putih pada 20 Januari telah memicu harapan akan resolusi diplomatik untuk mengakhiri invasi Moskow, tetapi juga kekhawatiran di Kyiv bahwa perdamaian yang cepat dapat menimbulkan harga yang mahal.

Penasihat Trump telah melontarkan proposal untuk mengakhiri perang Ukraina yang secara efektif akan menyerahkan sebagian besar negara itu ke Rusia di masa mendatang.

Para pembantu Biden mengatakan mereka ingin menempatkan Ukraina pada posisi terkuat di medan perang untuk memberi mereka pengaruh bagi kemungkinan negosiasi dengan Rusia tahun ini.

Pejabat itu menuturkan, belum ada perincian langsung tentang sanksi yang akan dijatuhkan Biden di hari-hari terakhirnya. Tetapi, para pembantu Biden memberi pengarahan kepada para pembantu Trump tentang langkah-langkah yang mereka ambil

Pejabat itu mengatakan bahwa sebagian besar senjata dan amunisi yang dijanjikan kepada Ukraina telah dikirimkan dan sisanya sedang dalam perjalanan. Tumpukan persediaan amunisi penting Ukraina sekarang dalam posisi yang sehat, pejabat itu menambahkan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara teratur mendorong dukungan senjata yang lebih besar daripada yang awalnya bersedia ditawarkan Biden. Dukungan tersebut akhirnya didapatkan, tetapi, hal itu berujung pada pertemuan pribadi yang menegangkan mengenai topik-topik termasuk tank Abrams, jet tempur F-16, dan sistem rudal ATACMS jarak jauh.

Pejabat AS tersebut mengatakan, melihat ke belakang, tidak satu pun dari langkah-langkah tersebut yang menghasilkan keuntungan besar bagi Ukraina di medan perang.

Ukraina mungkin memerlukan komitmen keamanan, termasuk kemungkinan keanggotaan NATO, untuk menangkal serangan Rusia di masa mendatang setelah negosiasi perdamaian, kata pejabat AS tersebut. Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina pada Februari 2022.

Sementara itu, pejabat militer AS sedang mempelajari operasi Korea Utara dalam perang Ukraina untuk menilai bagaimana mereka dapat menangani konflik apa pun di Asia. Ribuan pasukan Korea Utara diyakini mendukung Rusia dalam perang dengan Ukraina.

Amerika Serikat juga kemungkinan akan memberikan sanksi kepada lebih banyak entitas China atas upaya mereka mendukung Rusia, kata pejabat tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper