Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intip Suasana Dapur Makan Bergizi Gratis di Palmerah, Apa Menunya?

Program Makanan Bergizi Gratis resmi dimulai. Intip isi dan kegiatan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah.
Suasana  Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (6/1/2025). - BISNIS/Alifian Asmaaysi.
Suasana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (6/1/2025). - BISNIS/Alifian Asmaaysi.

Bisnis.com, JAKARTA - Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, tampak sibuk menyiapkan 2.987 Paket Makanan bagi para pelajar. Pasalnya, hari ini Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) akhirnya resmi dimulai.

Lantas, bagaimana suasananya di dalam dapur di hari pertama program MBG?

Mulai Senin (6/12/2024), program MBG yang menjadi andalan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka resmi dimulai di 190 titik yang tersebar di 26 Provinsi. Kawasan Palmerah juga menjadi salah satu lokasi, dapur di SPPG Palmerah telah sibuk menyiapkan makanan sejak pagi hari. 

Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, tampak sekitar 13 lebih juru masak yang tengah sibuk mempersiapkan makanan. Mereka tampak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, yang meliputi penutup kepala, masker dan juga sarung tangan.

Adapun, untuk hari ini terdapat dua menu yang dipersiapkan oleh mereka. Untuk gelombang pertama, mereka mempersiapkan menu nasi, ayam goreng tepung, tahu goreng, tumis kacang panjang, dan buah jeruk.

Sedangkan, untuk gelombang kedua meliputi nasi, ayam teriyaki, tahu goreng, oseng kacang panjang dan buah jeruk. 

Terlebih, jumlah bagi media untuk masuk ke dalam dapur untuk melihat suasana di dalam juga dibatasi. Dikatakan, bahwa hal ini bermaksud untuk menjaga kehigienisan di dalam dapur. Para awak media juga harus memasuki dapur degan APD lengkap, serta dengan sendal khusus yang telah disediakan. 

 Suasana Makan Bergizi Gratis di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/1/2025). JIBI/Jessica Gabriela Soehandoko
Suasana Makan Bergizi Gratis di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/1/2025). JIBI/Jessica Gabriela Soehandoko

Proses Persiapan Makan Bergizi Gratis

Yudha menjelaskan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan ahli gizi untuk penentuan menu yang disesuaikan dengan jenjang umur. Pihaknya juga mengklaim menggunakan pilihan bahan baku terbaik dari lokal yang dijadikan sumber daya. 

“Sumber daya berasal dari lokal, ketika bahan baku itu masuk, kita lakukan pengecekan, baik jumlah kilogram-nya, kemudian spesifikasinya apakah sesuai dengan yang kami butuhkan atau tidak, kalau tidak otomatis itu akan di reject, kemudian kami minta yang baru,” ungkapnya. 

Selanjutnya, tahap yang dilakukan adalah proses infeksi untuk memastikan bahan baku yang diterima memiliki kualitas yang baik. Jika dirasa standar kualitas yang baik terpenuhi, bahan baku dilanjutkan ke tahap pencucian, pemotongan dan dimasukkan ke pendingin untuk menjaga bahan baku. 

Terlebih, Yudha juga menjelaskan bahwa para karyawan di lokasi harus menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap. 

“kemudian juga setiap pelaksanaan, baik itu tim-tim tadi yang sudah kami jelaskan di dalam pos-posnya, selalu melakukan pembersihan secara umum, setiap melakukan kegiatan,” terangnya. 

Sebagai informasi, SPPG Palmerah menyuplai makanan bergizi ke 11 sekolah, yang mencakup 2.987 pelajar, mulai dari TK, SD dan SMP. Dijelaskan, bahwa makanan yang juga disajikan memiliki harga Rp10.000. 

"Untuk per porsinya kita lakukan ini sudah sekitar dua bulan, kita sudah bisa takar bahwa porsi per hari itu di bawah Rp10 ribu, kita sudah bisa pastikan bahwa itu," tutur Yudha. 

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi kemudian berharap agar program ini dapat mendorong para orang tua untuk menyekolahkan anaknya. 

Selain itu, menu yang dipersiapkan juga tidak diberitahukan kepada para pelajar agar menimbulkan rasa penasaran, sehingga menjadi lebih antusias untuk pergi ke sekolah. 

"Di samping memang absensi ini meningkat, tingkat kehadiran meningkat dikarenakan memang anak-anaknya juga semakin sehat," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper