Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Ilham Aliyev Minta Rusia Bertanggung Jawab atas Kecelakaan Azerbaijan Airlines

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyerukan Rusia untuk bertanggung jawab atas kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines.
Petugas berada di lokasi kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines di Aktau, Kazakhstan pada Rabu (25/12/2024)/Reuters-Azamat Sarsenbayev
Petugas berada di lokasi kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines di Aktau, Kazakhstan pada Rabu (25/12/2024)/Reuters-Azamat Sarsenbayev

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, menyebut Rusia menembak pesawat penumpang Azerbaijan Airlines secara tidak sengaja pada 25 Desember 2024, yang menyebabkan kecelakaan fatal pesawat itu. Dia pun menyerukan Rusia untuk bertanggung jawab atas insiden tersebut. 

Hal tersebut diungkapkan Aliyev dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi pemerintah AZTV pada Minggu (29/12/2024) waktu setempat.

Mengutip Bloomberg pada Senin (30/12/2024) Aliyev berbicara kepada AZTV sehari setelah dia menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin, yang meminta maaf atas insiden itu tanpa secara khusus mengatakan bahwa Rusia bersalah. 

"Keduanya berbicara lagi pada Minggu tentang berbagai masalah yang terkait dengan kecelakaan itu," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada Interfax. Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan. 

"Bagian badan pesawat tidak terbakar, berkat itu hari ini kita dapat mengatakan secara terbuka bahwa pesawat itu ditembak oleh Rusia. Kami tidak mengatakan bahwa itu dilakukan dengan sengaja, tetapi itu dilakukan," kata Aliyev kepada AZTV.

Pesawat jenis Embraer SA 190 itu sedang dalam perjalanan dari Baku ke Grozny saat jatuh sekitar 3 kilometer (1,9 mil) dari Aktau, Kazakhstan, setelah terbang ratusan kilometer di atas Laut Kaspia dalam keadaan rusak. Tiga puluh delapan orang tewas sementara 29 orang selamat, sebagian mengalami luka serius.

Azerbaijan Airlines mengatakan pada Kamis bahwa jatuhnya pesawatnya disebabkan oleh gangguan eksternal dan Aliyev sebelumnya merujuk pada sejumlah lubang di badan pesawat serta pernyataan dari para korban selamat. 

Putin pada Sabtu memberi tahu Aliyev bahwa ketika pesawat itu mencoba mendarat, Bandara Grozny, Mozdok dan Vladikavkaz diserang oleh pesawat nirawak tempur Ukraina dan pertahanan udara Rusia menangkis serangan ini, menurut pernyataan Kremlin. 

Situs web berita Caliber yang didukung pemerintah Azerbaijan melaporkan pada hari Kamis bahwa pesawat itu telah dirusak oleh pertahanan udara Rusia saat mendekati Grozny.

Meskipun Rusia telah meminta maaf, Rusia juga perlu mengakui kesalahannya, menghukum mereka yang bersalah, dan membayar kompensasi kepada negara Azerbaijan serta kompensasi kepada penumpang dan awak pesawat, kata Aliyev.

Krisis yang ditimbulkan oleh insiden tersebut berisiko merusak hubungan antara Rusia dan Azerbaijan, yang merupakan mitra strategis.

Aliyev, presiden bekas republik Soviet tersebut sejak 2003, berhubungan baik dengan Putin dan sering mengunjunginya di Moskow. Putin adalah tamu yang disambut baik di Azerbaijan, sekutu dekat Turki yang merupakan anggota NATO.

Azerbaijan menuntut penyelidikan independen karena beberapa kalangan di Rusia berusaha menutupi insiden tersebut dengan penjelasan yang "tidak masuk akal", seperti tabrakan dengan burung atau kemungkinan meledaknya tabung oksigen di dalam pesawat, kata presiden Azerbaijan tersebut. 

"Itu secara terbuka menunjukkan bahwa pihak Rusia ingin menutup-nutupi masalah tersebut, dan ini, tentu saja, tidak mencerminkan kehormatan bagi siapa pun," tambahnya.

Pada Sabtu kemarin, Aliyev mengatakan bahwa tim ahli internasional telah dibentuk untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut. 

Rusia telah meluncurkan penyelidikan kriminal atas insiden tersebut bersama dengan kantor kejaksaan agung Azerbaijan dan pemeriksaan balistik dan bahan peledak telah dimulai di Kazakhstan, tempat peristirahatan terakhir pesawat yang jatuh itu. 

Aliyev menandatangani dekrit pada hari Minggu, yang secara anumerta memberikan penghargaan kepada kedua pilot pesawat dan seorang pramugari dengan gelar tertinggi negara itu, Pahlawan Nasional Azerbaijan. 

Para penumpang dan awak yang tewas dalam kecelakaan itu dimakamkan di Baku pada hari Minggu, dan presiden menghadiri upacara perpisahan di bandara utama Baku.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper