Bisnis.com, JAKARTA - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell berusaha untuk meyakinkan dukungan Eropa yang teguh terhadap Ukraina, setelah beberapa hari sebelumnya Donald Trump memenangkan pemilu.
Dilansir dari Reuters pada Minggu (10/11/2024), Borell merupakan pejabat tinggi Uni Eropa pertama yang mengunjungi Kyiv sejak kemenangan Trump. Dia mengungkapkan bahwa tujuan kunjungannya adalah untuk menekankan dukungan Uni Eropa terhadap Ukraina.
"Dukungan ini tetap teguh. Dukungan ini mutlak dibutuhkan agar Anda dapat terus mempertahankan diri dari agresi Rusia," jelas Borell dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Ukraina di Kyiv.
Pasalnya, dukungan dari sekutu Barat juga telah menjadi kunci bagi kemampuan Ukraina, untuk mempertahankan diri terhadap musuh Rusia, yang jauh lebih besar dan lebih lengkap.
"Kita perlu pengiriman yang lebih cepat dan lebih sedikit batasan yang kita buat sendiri," tutur Borell.
Sebagai informasi, meskipun AS adalah sekutu utama, Trump telah mengkritik skala dukungan militer dan keuangannya untuk Kyiv, Dia juga berjanji untuk mengakhiri perang dengan cepat, tanpa menjelaskan bagaimana caranya.
Baca Juga
Presiden Volodymyr Zelensky termasuk di antara pemimpin pertama yang memberi selamat kepada Trump dan mengatakan bahwa percakapannya dengan presiden terpilih AS itu harus dilanjutkan.
Menteri Luar Negeri Andrii Sybiha mengatakan bahwa Kyiv mengharapkan kepemimpinan AS yang berkelanjutan dalam membantu mencapai "perdamaian yang adil". Terdapat juga tim yang mulai mempersiapkan pertemuan potensial di masa depan antara kedua pemimpin.
Tak hanya itu, Borell juga mengatakan bahwa para menteri pertahanan Uni Eropa akan berkumpul minggu depan untuk membahas kelanjutan dukungan kepada Ukraina, baik militer maupun diplomatik.
Pihaknya juga akan membuat sebuah kasus untuk meningkatkan dukungan pada saat ini yang dinilai kritis.