Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Kemenangan Trump di Pilpres AS, China Longgarkan Aturan untuk Tarik Investor Global

China melonggarkan aturan untuk tarik investor global, antisipasi kemenangan Trump di Pilpres AS
Bendera China di Museum Nasional China, Beijing. Bloomberg
Bendera China di Museum Nasional China, Beijing. Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - China mengambil langkah lebih lanjut untuk menarik dana asing hanya beberapa hari sebelum pemilu AS pada 5 November mendatang.

Langkah ini mengantisipasi dampak kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih terhadap perekonomian negara tersebut.

Dikutip dari Bloomberg Sabtu (2/11/2024), Komisi Regulasi Sekuritas China, Kementerian Perdagangan, dan empat regulator lainnya dalam sebuah pernyataan menyebut, individu asing kini diizinkan untuk menyediakan modal bagi perusahaan publik sebagai investor strategis.

Sebelumnya, investor asing luar negeri yang ingin mengambil saham non-pengendali di suatu perusahaan harus memiliki setidaknya US$500 juta. Sekarang jumlahnya dipotong menjadi US$300 juta, menurut pernyataan itu.

Warga negara asing kini juga dapat melakukan investasi strategis melalui penawaran tender selain penempatan swasta atau transfer berdasarkan perjanjian. Pada saat yang sama, regulator menghapus persyaratan kepemilikan minimum 10% untuk investasi yang dilakukan dalam penempatan swasta. 

Rasio kepemilikan wajib untuk saham yang diperoleh melalui penawaran tender atau transfer berdasarkan perjanjian dikurangi menjadi 5%, dengan periode lock-up untuk semua jenis dipersingkat menjadi 12 bulan dari tiga tahun.

Neo Wang, Managing Director for China Research di Evercore ISI menjelaskan, Beijing melakukan hal ini sekarang untuk memitigasi dampak dari potensi kemenangan Trump terhadap sentimen. Namun pengumuman sebelumnya dapat menghindari meninggalkan kesan bahwa Beijing mewaspadai Trump atau khawatir mengenai kemungkinan hasil pemilu AS.

“Mengingat buruknya arus masuk FDI ke Tiongkok baru-baru ini, langkah-langkah ini sudah lama tertunda, terlepas dari siapa yang akan terpilih," ujar Wang.

Investasi bersih asing langsung ke China telah memburuk selama beberapa kuartal terakhir di tengah angka pertumbuhan ekonomi yang mengecewakan dan berlanjutnya kekhawatiran mengenai latar belakang peraturan.

Para pemilih di AS akan pergi ke tempat pemungutan suara pada hari Selasa dalam pertarungan antara Trump dan saingannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris. Mantan presiden tersebut mengatakan dia mungkin akan mengenakan tarif lebih dari 60% pada barang-barang China jika terpilih. 

Tim Ekonom Goldman Sachs Group Inc menyebut, tarif AS yang lebih tinggi terhadap barang-barang China dapat menghambat pertumbuhan namun juga memaksa peralihan ke konsumen di negara Asia yang sudah lama ditunggu-tunggu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper