Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi dilantik menjadi Menteri Koperasi di Kabinet Merah Putih, pemerintahan Prabowo Subianto.
Loyalis Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu sebelumnya menduduki sejumlah pos penting di Kabinet Indonesia Maju besutan Jokowi, seperti Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pada 2023 dan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) pada 25 Oktober 2019.
Nama Budi melambung di panggung politik nasional setelah berperan penting mendorong pencalonan presiden Jokowi pada 2013-2014 lalu, dari kelompok relawan.
Sejak saat itu, Budi menjadi dekat dengan Jokowi dan belakangan menjadi salah satu orang kepercayaan presiden ke-7 tersebut.
Budi Arie Setiadi lahir di Jakarta, 20 April 1969. Dia merupakan lulusan pendidikan S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia, yang kemudian melanjutkan S2 Manajemen Pembangunan Sosial.
Sejak masih mahasiswa, Budi sudah aktif bergabung dengan organisasi. Dia pernah menjabat sebagai Presidium Senat Mahasiswa UI pada 1994-1995 dan pernah menjadi ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP UI pada 1993-1994.
Kemudian setelah lulus dari UI, Budi Arie didapuk menjadi ketua ILUNI UI Jakarta pada 1998-2000, kemudian menjadi Dewan Penasehat ILUNI UI pada 2016-2019.
Selain itu, Budi sempat menjadi Wakil Ketua PDI Perjuangan DKI Jakarta pada 1998-2001. Kemampuan berpolitiknya itu akhirnya membuatnya ditunjuk menjadi Ketua Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta pada 2005-2010.
Hingga akhirnya dirinya ditunjuk menjadi Ketua Umum DPP PROJO pada 2013-2014 yang mengantarkan Joko Widodo menjadi presiden RI. Selain dunia politik, Budi Arie juga dikenal sebagai sosok wartawan. Dia pendiri Harian Bergerak pada 1998.
Jejak jurnalistiknya itu dimulai sejak di bangku kuliah, saat menjadi redaktur pelaksana Suara Mahasiswa UI pada 1992-1993. Kemudian pada 1994-1996, Budi Arie menjadi wartawan dan redaksi Mingguan Kontan dan Media Indonesia Minggu.
Melepas jabatannya, dia kemudian ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Mandiri Telekomunikasi Utama pada 1996-2001. Terus melejit, dia akhirnya kembali ke dunia wartawan dan menjabat sebagai pemimpin umum Tabloid Bangsa pada 2001-2009.