Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah nama menteri, mantan menteri maupun wakil menteri pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam kandidat calon menteri kabinet baru presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Ada sebanyak 20 anggota kabinet Jokowi dari 49 orang yang dipanggil telah menyatakan kesanggupannya membantu pemerintahan Prabowo untuk periode 20 Oktober 2024 hingga Oktober 2025.
"Alhamdullilah, mereka telah menyatakan sanggup [jadi menteri]," ujar Prabowo Senin (14/10/2024) malam kemarin.
Sejak sore hari, kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, memang menjadi pusat perhatian. Para akademisi, politikus, birokrat, hingga kalangan agamawan datang hilir mudik silih berganti untuk memenuhi undangan Prabowo. "Saya konfirmasi yakinkan mereka bersedia atau tidak," ucap Prabowo.
Dalam catatan Bisnis, pemanggilan para calon menteri itu terjadi setelah Prabowo Subianto bertemu dua kali dengan Presiden Jokowi. Pertemuan terakhir terjadi di Solo pada Minggu (13/10/2024). Pertemuan antara Prabowo dan Jokowi itu terjadi pasca keduanya berada makan malam di sekitaran kompleks Gelora Bung Karno pada Selasa (15/10/2024).
Belum ada informasi mendetail mengenai hasil pertemuan antara presiden terpilih dengan presiden yang akan berakhir jabatannya 20 Oktober nanti. Namun demikian, politikus Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menuturkan bahwa pertemuan antara Jokowi dan Prabowo membahas banyak hasil terutama mengenai transisi kepemimpinan.
Baca Juga
"Paling tidak tukar menukar informasi dan membicarakan soal transisi yang sebentar lagi ada estafet kepemimpinan," jelas Dasco.
Adapun nama-nama menteri maupun wakil menteri kabinet Jokowi yang memenuhi panggilan Prabowo antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral alias ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan hingga menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Selanjutnya ada juga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menkumham Supratman Andi Agtas, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri Investasi Rosan Roeslani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, hingga Menteri Sekretariat Negara Pratikno.
Selain itu, Prabowo juga memanggil sejumlah wakil menteri maupun institusi setingkat kementerian. Mereka antara lain Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni, Wakil Menteri Pertahanan M Herindra, dan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia alias Wakapolri Agus Andrianto.
Menariknya, untuk mengisi komposisi kabinet barunya, Prabowo juga memanggil mantan menteri atau kepala lembaga yang menjabat pada periode pertama pemerintahan Jokowi. Salah satunya adalah Nusron Wahid. Nusron adalah bekas Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Adapun, Sri Mulyani, salah satu menteri yang dipanggil oleh Prabowo ke rumah Kertanegara mengemukakan bahwa dirinya telah lama menjalin komunikasi dengan Prabowo Subianto. Dalam catatan Bisnis, Sri Mulyani pernah mengunggah pertemuannya dengan Prabowo di akun media sosialnya. Dia ditemani oleh Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono.
"Beliau meminta saya kembali menjadi menteri keuangan," ujar Sri Mulyani.
Selain Sri Mulyani, Menteri Sekretaris Negara alias Mensesneg Pratikno yang selama ini dikenal dekat dengan Jokowi, juga mengemukakan hasil diskusi dengan Prabowo. Hanya saja Pratikno enggan memaparkan posisi dan tugasnya di kabinet Prabowo nanti. "Bapak presiden terpilih meminta saya untuk membantu beliau di kabinet."
Adapun Prabowo menyatakan puas dengan kesediaan para calon menteri untuk membantunya lima tahun ke depan. Dia juga memberikan penekanan selama pertemuan yang berlangsung dengan total 49 calon menteri, calon wakil menteri, dan calon kepala badan, terkait arah kebijakan pemerintahannya ke depan. Salah satunya mengenai kondisi geopolitik yang kian hari kian tidak pasti.
“Secara garis besar, saya puas ya, dan suasana sangat baik. Semuanya mengerti bahwa kita harus bekerja dengan baik, bekerja keras sebagai tim dalam suasana dunia penuh ketidakpastian,” kata Prabowo.