Bisnis.com, JAKARTA – Tank-tank Israel terus menggempur kamp Jabalia di Jalur Gaza hingga Jumat (11/10/2024) malam dan menewaskan sedikitnya 19 warga Palestina.
Melansir Reuters, Sabtu (12/10/2024), warga Palestina mengatakan pasukan Israel terus menggempur Jabalia, yang terletak di bagian utara daerah kantong dan merupakan kamp pengungsi bersejarah terbesar di Gaza, dari udara dan darat.
Militer Israel menerbitkan perintah evakuasi baru pada hari Sabtu ke dua lingkungan di tepi utara Kota Gaza, yang juga terletak di utara daerah kantong, dengan mengatakan bahwa daerah itu adalah zona tempur berbahaya.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian dalam negeri Gaza yang dikelola Hamas mendesak penduduk untuk tidak pindah ke daerah utara daerah kantong dan juga untuk menghindari ke arah selatan
”Ppenjajah terus melakukan pemboman dan pembunuhan setiap hari di daerah-daerah yang diklaimnya aman,” demiokian pernyataan Kementerian.
Belum ada komentar terbaru dari Israel mengenai jumlah korban tewas, namun militer mengatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa pasukan yang beroperasi di Jabalia dan daerah-daerah sekitarnya telah menewaskan puluhan militan, menemukan senjata dan menghancurkan infrastruktur militer.
Baca Juga
Operasi di daerah ini dimulai seminggu yang lalu dan militer mengatakan bahwa operasi ini bertujuan untuk memerangi para militan yang melancarkan serangan dan untuk mencegah Hamas menyusun kekuatan kembali.
Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan jumlah korban tewas di Jabalia selama seminggu terakhir mencapai 150 orang.
Pada Jumat, serangan Israel menghantam empat rumah di Jabalia, menewaskan sekitar 20 orang dan melukai puluhan lainnya, kata para petugas medis. Militer Israel telah mengirim pasukan ke kota-kota terdekat, Beit Hanoun dan Beit Lahiya serta Jabalia dan memerintahkan penduduk untuk mengevakuasi rumah mereka dan menuju ke daerah yang aman di selatan daerah kantong tersebut.
Para pejabat Palestina dan PBB mengatakan bahwa tidak ada daerah yang aman di Gaza. Mereka juga menyuarakan keprihatinan atas kekurangan makanan, bahan bakar, dan pasokan medis yang parah di Gaza utara, dan mengatakan bahwa ada risiko kelaparan di sana.
Kampanye militer Israel di Gaza, yang bertujuan untuk menghabisi kelompok militan Hamas, telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina sejak dimulai setahun yang lalu, menurut kementerian kesehatan Gaza, dan telah meluluhlantakkan daerah kantung tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, Hamas mengatakan “pembantaian terhadap warga sipil” yang dilakukan Israel bertujuan untuk menghukum penduduk Jabalia karena menolak meninggalkan rumah mereka.
Hamas juga mengatakan bahwa hal itu merupakan tanda kegagalan militer Israel untuk mengalahkan kelompok tersebut. Israel membantah bahwa mereka menargetkan warga sipil.