Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka-bukaan terkait sosok yang lebih mengetahui sosok yang akan mengisi kursi menteri di Kabinet pemerintahan Prabowo Subianto.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani lebih mengetahui siapa saja tokoh yang dirangkul oleh presiden terpilih periode 2024—2029 itu untuk dijadikan sebagai menteri.
“Nanti tunggu saja hari senin, seminggu lagi, menteri-menterinya akan dilantik kalau mau tau menterinya siapa-siapa tanya ke pak Ahmad Muzani. Jangan tanya ke saya,” ujarnya saat membuka agendaKompas 100 CEO Forum Tahun 2024, di Istana Garuda, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Jumat (11/10/2024).
Oleh sebab itu, Kepala Negara pun juga meminta masyarakat menunggu untuk mengetahui siapa saja menteri yang masuk ke kabinet Prabowo.
Bahkan, Presiden ke-7 RI itu mengaku tak akan mengintervensi hak prerogatif Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.
“Jangan tanya ke saya yang berkaitan dengan itu [daftar menteri Prabowo], karena orang akan langsun negativisme lagi, saya engga ikut-ikut, intervensi, juga Ndak,” katanya sambil menggelengkan kepala.
Baca Juga
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengakan bahwa dirinya tak akan mau untuk cawe-cawe dalam pembentukan kabinet dari Prabowo Subianto. Mengingat, selama menjabat dirinya menolak untuk diintervensi.
“Saya pun tak pernah mau diintervensi untuk urusan hak prerogatif. Jadi sama, saya tak mau ikut-ikutan, tetapi kalo ditanya ya saya jawab. Kalo ditanya, kalo gak ditanya sayang gak akan jawab. 'Pak gimana ini menurut Bapak? Pak Andre Rosiade, nah saya jawab.
Di sisi lain, dia mengaku melakukan pertemuan santap makan malam dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto selama 2,5 jam di sekitar kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2024).
Namun, Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan bahwa meskipun membahas topik obrolan mulai dari politik hingga urusan ekonomi dengan Ketua partai Gerindra itu, tetapi tak ada intervensi dalam diskusi tersebut.
“Meskipun kemarin kami makan malam 2,5 jam, ndak, kalo ndak ditanya, saya gak [merekomendasikan]. Karena saya sama, saya juga gamau hak prerogatif saya diintervensi siapapun. Itu hak yang diberikan pada rakyat, kemudian dalam pemilu di transfer ke saya,” pungkas Jokowi.