Bisnis.com, JAKARTA - Israel mengeluarkan klaim yang mengatakan bahwa mereka telah membunuh calon pemimpin baru Hizbullah.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengklaim telah menewaskan Hashem Safieddine, salah satu nama yang disebut sebagai pengganti pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah yang tewas pada 27 September lalu.
"Hizbullah adalah organisasi tanpa pemimpin. Nasrallah disingkirkan, penggantinya mungkin juga disingkirkan," tutur Gallant.
Gallant mengungkapkan bahwa tidak ada seorang pun yang mengambil keputusan di Hizbullah saat ini. Namun demikian, Gallant tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Tak hanya itu, Israel juga terang-terangan akan melakukan penyerangan terhadap Lebanon seperti yang telah terjadi di Gaza, Palestina.
Hal ini dikatakan oleh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dalam pidatonya pada Selasa (8/10) lalu.
Baca Juga
Netanyahu mengatakan kepada masyarakat Lebanon untuk menyelamatkan negara mereka, sebelum berakhir menjadi seperti Gaza.
"Anda memiliki kesempatan untuk menyelamatkan Lebanon sebelum jatuh ke dalam jurang perang panjang yang akan menyebabkan kehancuran dan penderitaan seperti yang kita lihat di Gaza. Saya katakan kepada orang-orang Lebanon: Bebaskan negara kalian dari Hizbullah sehingga perang ini dapat berakhir," kata Netanyahu dikutip dari AFP, Rabu.
Rencana Serang Iran
Tak hanya itu, Israel juga diduga merencanakan menyerangan terhadap Iran dalam kurun Waktu yang dekat.
Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membicarakan rencana penyerangan terhadap Iran, lapor situs berita Axios, mengutip tiga pejabat AS sebagai sumber, dikutip dari Al Jazeera, Rabu.
Axios mengatakan Netanyahu akanbertemu dengan para pejabat senior di pemerintahannya pada Selasa malam, serta para pemimpin militer dan intelijen, untuk “mencoba mencapai keputusan mengenai ruang lingkup dan waktu serangan Israel” terhadap Iran.
Para pejabat Israel mengatakan “pembalasan yang dilakukan diperkirakan akan signifikan, dan kemungkinan akan mencakup kombinasi serangan udara terhadap sasaran militer di Iran dan serangan rahasia”, lapor situs berita tersebut.
Seorang pejabat AS mengatakan, Washington ingin memastikan bahwa serangan Israel terhadap Iran “signifikan dan tidak berlebihan”.
“Kami ingin menggunakan seruan tersebut untuk mencoba dan membatasi tindakan pembalasan Israel,” Axios mengutip pernyataan seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.