Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia, Vladimir Putin, merekrut 133.000 prajurit baru dalam program wajib militer musim gugur Rusia yang dimulai 1 Oktober dan berlangsung hingga akhir tahun.
Dalam dekrit yang diterbitkan di surat kabar milik pemerintah Rusia Rossiyskaya Gazeta, menyerukan untuk melaksanakan wajib militer warga negara berusia 18 hingga 30 tahun, yang tidak termasuk dalam cadangan dan wajib militer sesuai dengan Hukum Federal Rusia dalam jumlah 133.000 orang.
Kepala kantor wajib militer Rusia, Wakil Laksamana Vladimir Tsimlyansky mengatakan bahwa persyaratan wajib militer tetap sama: dinas 12 bulan di unit militer di Rusia.
"Saya ingin mencatat bahwa wajib militer tidak akan dipanggil untuk berpartisipasi dalam operasi militer khusus di wilayah baru," kata Tsimlyansky dikutip dari Rossiyskaya Gazeta.
Perang Rusia-Ukraina dimulai dengan invasi besar-besaran pada Februari 2022 lalu yang disebut Rusia sebagai operasi militer khusus. Sementara itu, Kyiv dan sekutunya menyebutnya sebagai upaya imperialis yang tidak beralasan untuk merebut tanah.
Dalam sebuah langkah yang dikecam oleh sebagian besar dunia Barat, Rusia mencaplok sebagian wilayah Ukraina tenggara pada akhir tahun 2022, menyebut wilayah itu sebagai wilayah baru.
Baca Juga
Dengan alasan meningkatnya ancaman di perbatasan barat Rusia, Putin pada bulan September memerintahkan tentara Rusia untuk ditambah sebanyak 180.000 tentara menjadi 1,5 juta prajurit aktif.
Langkah ini menjadikan Rusia sebagai negara dengan tentara aktif terbesar kedua di dunia setelah China.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Presiden AS Joe Biden, dan para pemimpin NATO lainnya menyalahkan Putin karena menjadi satu-satunya agresor dalam konflik tersebut di Ukraina, dan menimbulkan ancaman bagi negara-negara tetangganya yang lain.