Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panas, Vladimir Putin Tak Segan-segan Gunakan Nuklir Jika Hal Ini Terjadi

Presiden Rusia, Vladimir Putin, disebut tak segan-segan untuk menggunakan senjata nuklir jika hal ini terjadi.
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia, Vladimir Putin, disebut tak segan-segan untuk menggunakan senjata nuklir jika hal ini terjadi.

Dilansir dari New Zealand Herald, belum lama ini Vladimir Putin kembali meningkatkan ancaman nuklirnya terhadap Barat.

Ia mengatakan bahwa setiap serangan terhadap Rusia menggunakan senjata konvensional yang didukung oleh kekuatan nuklir sekarang akan dianggap sebagai serangan bersama.

Putin mengatakan kepada dewan keamanannya bahwa ia perlu mengoreksi doktrin nuklir Kremlin untuk mengizinkan serangan nuklir balasan jika terjadi serangan rudal konvensional terhadap Rusia.

“Agresi terhadap Rusia oleh negara non-nuklir mana pun, tetapi dengan partisipasi atau dukungan negara nuklir, diperlakukan sebagai serangan bersama terhadap Federasi Rusia ,” katanya.

Sebelumnya, doktrin nuklir Rusia hanya mengizinkannya untuk melancarkan serangan nuklir setelah serangan langsung oleh musuh yang bersenjata nuklir. Ukraina tidak memiliki rudal nuklir.

Putin mengatakan “munculnya sumber baru ancaman dan risiko militer bagi Rusia” berarti ia tidak punya pilihan selain memperbarui doktrin nuklir Rusia.

Meskipun ia tidak menyebut nama Ukraina, peringatan itu tampaknya ditujukan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Zelenskyy direncanakan akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih untuk mendorong izin peluncuran rudal jarak jauh buatan AS ke Rusia.

Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer juga telah memberikan tekanan pada Biden untuk mengizinkan rudal Storm Shadow Inggris ditembakkan ke sasaran di Rusia, bukan di wilayah Ukraina yang diduduki.

Putin baru-baru ini mengatakan bahwa ia akan menganggapnya sebagai tindakan perang oleh NATO jika negara itu mengizinkan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh buatan Barat ke Rusia.

Pejabat senior Kremlin lainnya juga mengatakan bahwa Rusia dapat menanggapi dengan serangan rudal nuklir.

"Kami akan mempertimbangkan kemungkinan ini setelah menerima informasi tentang serangan besar-besaran oleh senjata ruang udara yang melintasi perbatasan negara kita," kata Putin.

Dengan pembaharuan ini, maka jika musuh menyerang Rusia dengan nuklir, maka Moscow tak akan segan-segan melakukan pembalasan yang sama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper