Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinyal PDIP Merapat ke Pemerintahan Prabowo, Selamat Tinggal Oposisi?

PDIP tengah memantapkan posisi di luar pemerintahan, atau bergabung ke dalam koalisi Prabowo-Gibran.
Annisa Nurul Amara,Muhammad Ridwan
Rabu, 25 September 2024 | 07:30
Para pengurus DPP PDI Perjuangan (PDIP) masa bakti hingga 2025 berbaris untuk membacakan sumpah jabatan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan pada Jumat (5/7/2024)/JIBI-Surya Dua Artha Simanjuntak
Para pengurus DPP PDI Perjuangan (PDIP) masa bakti hingga 2025 berbaris untuk membacakan sumpah jabatan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan pada Jumat (5/7/2024)/JIBI-Surya Dua Artha Simanjuntak

Bisnis.com, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) tengah berada dipersimpangan jalan pada pemerintahan presiden terpilih, Prabowo Subianto. Memantapkan posisi di luar pemerintahan, atau bergabung ke dalam koalisi.

Namun, kabar partai berlambang banteng moncong putih itu lebih santer mengarah untuk bergabung ke dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Isu itu pun dikaitkan dengan rencana pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. PDIP adalah satu-satunya partai parlemen yang belum bergabung dengan Prabowo-Gibran.

Belum ada satu pun elite PDIP yang dapat memastikan posisi politiknya pada pemerintah mendatang.

“Ya Inshaallah, tidak ada yang tidak mungkin,” tutur Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2024).

Puan membenarkan bahwa PDIP terus menjalin komunikasi secara intens dengan pihak Prabowo pasca Pemilu 2024 kemarin.

Komunikasi antara kedua belah pihak mencakup berbagai macam isu strategis termasuk mengenai kesepahaman mengenai masa depan Indonesia selama 5 tahun ke depan.

“Selalu berkomunikasi dari sejak selesai Pemilu selalu berkomunikasi,” kata putri Megawati Soekarnoputri tersebut

Puan juga menekankan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Megawati akan secepatnya terealisasi. Hanya saja, dia enggan mengungkap hari maupun tanggal pertemuan antara dua tokoh politik tersebut.

“Nanti dalam waktu yang secepat-cepatnya, dengan waktu yang setepat-tepatnya,” ujar Ketua DPR tersebut.

Partai Koalisi Buka Pintu ke PDIP

Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Bambang Soesatyo alias Bamsoet tidak banyak menanggapi peluang Partai PDI Perjuangan (PDIP) ikut bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo Subianto.

Namun demikian, dia berpandangan positif jika nantinya PDIP ikut bergabung, karena akan saling mendukung untuk pembangunan ekonomi Indonesia.

“Tapi kalau saya setuju, mendukung semuanya guyub dalam satu kesatuan langkah dalam rangka membangun apa yang sedang kita kerjakan hari ini adalah pembangunan ekonomi,” tuturnya.

Menurutnya, dengan bergabungnya banyak partai dalam koalisi nantinya dapat menyelesaikan sejumlah masalah yang terjadi pada saat ini.

Menurutnya, banyak masalah seperti pabrik yang tutup dan menyebabkan jumlah PHK meningkat bisa langsung diatasi dengan memberikan lapangan pekerjaan seluas-luasnya.

“Sehingga bisa mengurangi meledaknya pengangguran dalam 1-2 tahun ke depan. Jadi, kita berupaya agar pabrik-pabrik yang hari ini gulung tikar padat karya seperti tekstil segala macam nanti akan recovery kembali dalam 1 tahun ke depan supaya masyarakat kita, rakyat kita bisa juga kembali mendapatkan pekerjaan,” pungkas Ketua MPR RI tersebut.

Pertemuan Mega-Prabowo

Rencana pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan presiden terpilih Prabowo Subianto mendapat tanggapan dari berbagai pihak, tak terkecuali dari elite partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Politikus PDIP Aria Bima, misalnya, memastikan bahwa pertemuan antara dua poros utama politik itu bertujuan untuk menciptakan suasana politik lebih teduh. Dia juga membantah bahwa pertemuan antara Mega dan Prabowo membahas potensi koalisi.

"Supaya ada suasana yang lebih teduh, bagaimana pertemuan itu memberikan suasana rakyat, suasana bangsa ini semakin lebih bersatu," terangnya ketika ditemui di Senayan Park, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024).

Meskipun demikian, Arie meminta agar rencana pertemuan tidak dikaitkan dengan hal yang transaksional. Pasalnya, PDIP saat ini merupakan satu-satunya partai parlemen yang belum menyatakan bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo Subianto.

"Yang tidak boleh pertemuan dua tokoh itu dikaitkan dengan hal-hal yang sangat transaksional, apalagi dengan koalisi dan tidak koalisi. Kemudian berapa jatah yang akan dinegosiasikan, enggak ada itu," ucap Aria.

Adapun, Ketua DPP PDIP Puan Maharani tidak membantah rencana pertemuan antara Megawati dengan Prabowo Subianto dalam waktu dekat.

“Ya, akan, inshaallah,” kata Puan seperti dilansir dari Antara.

Kepada wartawan, Puan mengatakan jika ada banyak hal yang akan dibicarakan Megawati dan Prabowo ketika keduanya bertemu.

Namun ketika ditanya tentang potensi PDIP gabung koalisi, Puan tidak menjawab secara jelas.

Akan tetapi menurutnya, hal tersebut juga akan menjadi hal yang dibahas.

“Akan ada pertemuan, Insyaallah iya. Bahwa akan ada pembicaraan sampai ke situ [koalisi], kita tunggu saja,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper