Bisnis.com, JAKARTA - Sebelum meninggal dunia, ekonom senior Faisal Basri sempat menulis dan memperbaharui puisinya.
Faisal Basri sangat dikenal sebagai akademis dan ekonom yang 'vokal' dalam memberikan kritik ke pemerintah untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik. Dia juga kerap kali mengisi diskusi-diskusi yang dibuat oleh mahasiswa di Indonesia.
Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta. Faisal Basri bin Hasan Basri Batubara tutup usia pada 65 tahun.
Kecintaannya dan pemikirannya terhadap Indonesia, dituangkannya melalui puisi. Dalam puisi ini ada secerca harapan agar Indonesia menjadi rumah yang lebih baik. Simak puisi Faisal Basri:
Rumah Indonesia, Rumah Kita
Indonesia adalah Rumah Kita
Tempat bermukim buat semua
Tak membedakan suku, warna kulit, agama, dan asal muasal
Untuk merajut asa wujudkan Indonesia yang berkeadilan dan sejahtera
*
Kita berbagi cerita dan cara
Bukan memonopoli mau sendiri dan mimpi kosong
Bukan dengan memaksakan kehendak dengan bedil
Bukan dengan menindas kelompok yang tidak disuka.
Bukan dengan membungkam barisan seberang
*
Anasir-anasir negara dan korporasi berkelindan
Mewujudkan mimpi mereka sendiri
Merampas tanah rakyat
Membungkam suara Nurani
Mengeruk kekayaan negeri untuk membangun kerajaan lewat politik dinasti
Mereka membentuk kawanan rayap dan kecoak bertaring tajam
Mengusik rumah kita, Rumah Indonesia
*
Mereka kian menggerogoti segala penjuru rumah kita
Menyerang fondasi
Mengacak-acak pilar-pilar bangunan
Membombardir atap
Tak pelak, Rumah Indonesia mulai oleng
*
Dentuman drum
Lengkingan gitar
Alunan dan pekik penyanyi
Entakan kaki-kaki penonton
Membuat kawanan rayap dan kecoak
Pekak dan tuli
Pandangan matanya merabun
Sekujur tubuhnya kuyu
Dengan lemah lunglai, mereka mengambil Langkah seribu terbirit-birit
Meninggalkan arena
*
Kini saatnya
Kita kembali menata Rumah Indonesia
Memperkuat fondasi
Mereparasi pilar-pilar
Dan menambal kebocoran
Untuk mewujudkan Indonesia baru
Mewariskan kejayaan bagi generasi mendatang
*
Saatnya
Kejujuran
Yang memimpin
Bangsa ini
***
Puisi ini ditulis oleh Faisal Basri di Jakarta pada 9 Desember 2023, tetapi kembali diperbarui pada 18 Agustus 2024.