Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan terima kasih kepada Paus Fransiskus lantaran bersedia memenuhi undangan untuk berkunjung ke Indonesia.
Presiden ke-7 itu menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia menyambut kedatangan Paus dengan gembira dan hangat. Jokowi turut menyoroti bahwa penerbangan Paus ke Indonesia dan Asia Tenggara merupakan yang terpanjang yang pernah ditempuh oleh Sri Paus.
"Saya mendengar ini adalah penerbangan terpanjang yang Sri Paus lakukan. Terima kasih Bapak Suci telah bersedia menenuhi undangan kami untuk mengunjungi Indonesia," tutur Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (4/9/2024).
Jokowi lalu menuturkan bahwa kunjungan pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu memiliki pesan yang sangat kuat tentang arti pentingnya merayakan perbedaan. Khususnya di Indonesia yang merupakan negara majemuk dengan 714 suku bangsa, etnis serta 17.000 pulau yang ditinggali.
Mantan Gubernur Jakarta itu menyebutkan bahwa perbedaan adalah anugerah bagi Indonesia. Toleransi, lanjutnya, adalah pupuk bagi persatuan dan perdamaian sebagai sebuah bangsa.
"Di mana Indonesia sangat beruntung memiliki Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sehingga dapat hidup rukun berdampingan," ujarnya.
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia dan Vatikan sama-sama memiliki semangat perdamaian dan toleransi yang ingin disebarkan. Utamanya, di tengah dunia yang semakin bergejolak.
Kepala Negara lalu menyoroti khususnya tragedi kemanusiaan di Palestina yang eskalasinya meningkat setelah serangan Oktober 2023 lalu ke Israel.
"Termasuk di Palestina yang telah menelan lebih dari 40.000 korban jiwa. Indonesia mengapresiasi dan sangat menghargai sikap Vatikan yang terus menyuarakan menyerukan perdamaian di Palestina," tuturnya.
Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada Paus dan Vatikan atas dukungannya terhadap solusi dua negara atau two-state solutions antara Palestina dan Israel.
Dia berpesan bahwa perang tidak akan menguntungkan siapapun, selain hanya akan membawa penderitaan dan kesengsaraan masyarakat kecil.
"Oleh sebab itu, mari kita rayakan perbedaan yang kita miliki, marilah kita saling menerima dan memperkuat toleransi untuk mewujudkan perdamaian, untuk mewujudkan dunia yang lebih baik bagi seluruh umat manusia," pungkasnya.