Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Retno: Afrika Benua Masa Depan, Potensi Kerja Sama Besar

Menlu Retno menyinggung perihal potensi sektor energi, pangan dan mineral yang bisa dikerjasamakan antara negara Afrika dengan Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan kata sambutan saat acara Indonesia Africa Parliamentary Forum 2024 di Nusa Dua, Bali, Minggu (1/9/2024). Kegiatan yang mengusung tema Forging Indonesia - Africa Parliamentary Partnership for Development tersebut merupakan rangkaian acara High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships and Indonesia-Africa Forum II yang diselenggarakan 1-3 September 2024./Bisnis-Arief Hermawan P
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan kata sambutan saat acara Indonesia Africa Parliamentary Forum 2024 di Nusa Dua, Bali, Minggu (1/9/2024). Kegiatan yang mengusung tema Forging Indonesia - Africa Parliamentary Partnership for Development tersebut merupakan rangkaian acara High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships and Indonesia-Africa Forum II yang diselenggarakan 1-3 September 2024./Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, MANGUPURA — Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menegaskan Benua Afrika terlalu besar untuk tidak diperhatikan oleh Pemerintah Indonesia karena potensi yang ada di benua tersebut.

Secara khusus, Menlu menyinggung perihal potensi sektor energi, pangan dan mineral yang bisa dikerjasamakan antara negara Afrika dengan Indonesia. Fakta itu yang menjadi salah satu tujuan pemerintah Indonesia menggelar Indonesia Africa Forum (IAF) kedua di Bali pada 1-3 September 2024.

“Indonesia Afrika Forum penting karena ini kendaran untuk memperkuat kemitaraan dengan Afrika. Afrika akan diproyeksikan jadi benua masa depan, dan peluang kerjasamanya besar,” jelasnya dalam jumpa pers di Nusa Dua, pada Senin (2/09/2024)

Pada tahun lalu, pertumbuhan ekonomi di Benua Afrika mencapai 4%, melampaui dunia di kisaran 2%. Faktor penting lainnya mempererat kerja sama dengan Benua Afrika adalah karena wilayah ini memiliki bonus demograsi dengan dengan jumlah penduduk usia muda sangat besar hingga diberkahi sumber daya alam melimpah termasuk mineral kritis. 

Berbagai pertimbangan itulah yang membuktikan bahwa kerja sama dengan Afrika akan terus dipacu.  Hingga saat ini, Indonesia telah menjalin kerja sama seperti ekspor vaksin ke 41 negara di Afrika.

Kemudian, pembangunan pabrik mie instan di Nigeria. Selain itu, pengolahan minyak atsiri di Zanzibar yang rencananya akan ditambah unit destilasinya hingga ekspor alat-alat pertanian dan pupuk.

Retno menekankan Indonesia melalui forum ini ingin menjadi penggerak perubahan bagi dunia global. Dikarenakan kondisi dunia saat ini semakin mengkhawatirkan dan negara-negara selatan atau berkembang paling terkena dampak. Menurutnya, IAF dapat memperkuat hubungan antara negara-negara di bagian selatan dengan berpegang pada deklarasi Bandung Spirit. 

“Indonesia berkomitmen memerankan peran sebagai bridge builder, jembatan antara perbedaan dan jembatan dalam membela global south, dan keadilan bagi negara berkembang. Saatnya kepentingan global south didengar dan hak-hak atas pembangunan dihormati,” tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper