Bisnis.com, JAKARTA - Setelah melakukan berbagai upaya untuk tetap maju Pilkada 2024, bagaimana nasib Anies Baswedan kini?
Perjuangan Anies Baswedan untuk bisa maju Pilkada 2024 menjadi sorotan. Apalagi Anies, yang bukan merupakan anggota partai, "ditinggal" NasDem, PKS dan PKB.
Padahal partai-partai tersebut mendukung penuh Anies di Pilpres 2024 lalu saat melawan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.
Setelah ditinggal NasDem, PKS dan PKB, Anies mencoba cari cara untuk bisa maju Pilkada DKI Jakarta.
Mulanya, mantan Gubernur DKI itu sempat dikaitkan dengan PDIP. Anies bahkan mengunjungi kantor PDIP pada 24 Agustus 2024 lalu.
Akan tetapi gayung tak bersambut, PDIP justru mengumumkan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta.
Baca Juga
Tak menyerah, muncul skenario Partai Buruh membentuk koalisi untuk mendaftarkam Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Ketua Tim Pilkada Partai Buruh Said Salahuddin mengatakan bahwa Anies masih memiliki peluang untuk maju dalam Pilkada Jakarta. Hal ini mengingat Kamis (29/8) besok merupakan hari terakhir pendaftaran pasangan calon kepala daerah.
"Masih ada besok, hari terakhir pendaftaran sampai dengan pukul 23.59 WIB," kata Said seperti dilansir dari Antaranews.
Didukung jadi Gubernur Jabar
Asa Anies Baswedan sempat kembali mencuat, PDIP disebut memberikan dukungan kepada Anies. Kans-nya menjadi Gubernur dengan dukungan PDIP mencapai 95%.
Namun yang perlu digarisbawahi, Anies didukung maju Pilkada Jabar bersama Ono Surono.
Hal tersebut disampaikan oleh Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Bandung Folmer Siswanto mengungkapkan kans pasangan Anies Baswedan-Ono Surono untuk berlaga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat/
"Iya 95 persen. Apalagi Pak Anies sedang dalam perjalanan ke Bandung," kata Folmer saat dihubungi di Bandung, Kamis.
Anies Menolak
Jelang penutupan pendaftaran oleh KPU, Anies dinyatakan menolak tawaran untuk bersaing di Pilkada Jabar.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Tim Operasional Anies Baswedan, Sahrin Hamid di Rumah Pemenangan Anies yang berada di Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2024) malam.
Menurut Sahrin, Anies dan beberapa partai politik termasuk PDI-Perjuangan sempat melakukan komunikasi dan hasilnya Anies tetap tidak akan mencalonkan diri lantaran tidak ada aspirasi maupun dukungan dari masyarakat Jawa Barat.
"Lalu akhirnya dengan berbagai macam pertimbangan, disampaikan bahwa Mas Anies tidak maju di Pilkada Jawa Barat," tuturnya.
Sahrin mengatakan bahwa salah satu yang dijadikan pertimbangan oleh Anies adalah wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat itu berbeda sangat sifnifikan.
"Memang hanya ada satu alasan yang bisa kita sampaikan bahwa ada perbedaan di Jawa Barat dan DKI Jakarta," katanya.
Dengan demikian, Anies Baswedan tidak ikut berkompetisi di Pilkada 2024 ini karena pendaftaran bahkan sudah ditutup.