Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Golongan Karya (Golkar) Bahlil Lahadalia bakal merampingkan kepengurusan partai tak lebih dari 100. Ia kemudian menjelaskan perinciannya.
Dalam konferensi pers, Bahlil mengaku masih berpikir atas kajian mendalam dari pihak steering committe (SC) dan pandangan dari beberapa stakeholder Golkar.
"Kita akan memakai prinsip miskin struktur kaya fungsi daripada kaya struktur miskin fungsi," jelas Bahlil dalam konferensi pers di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (22/8/24).
Dalam terjemahan tersebut, maka dari 200 lebih pengurus Partai Golkar akan disesuaikan dengan kurang dari 100 pengurus.
"Maksimum 100 tapi keyakinan saya tidak akan mencapai 100," ucapnya.
Lantas, sisa pengurus 100 lainnya akan diperkuat melalui kelompok kerja (Pokja), badan-badan otonom, atau lembaga-lembaga lain yang menjadi bagian dari struktur partai namun tetap berperan dalam inti partai.
Baca Juga
Bahlil juga memiliki keyakinan bahwa para kader tidak mempersoalkan mengenai strukturnya, melainkan berfokus pada fungsi sesungguhnya dan cara mengoptimalkan peran dan kemampuan masing-masing kader partai golkar.
Sebelumnya, Bahlil mengumumkan struktur kepengurusan terbatas pada Kamis (22/8). Ia mengumumkan beberapa pengurus terbatas sebagai syarat sementara yang harus dilakukan,untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan.
"Karena itu izinkan saya untuk mengumumkan, ini adalah pengurus yang sangat terbatas dulu. Yang lainnya kami akan melengkapi," jelas Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Selatan, Kamis (22/8).
Lanjutnya, ia juga menjelaskan bahwa dari pengurus yang diajukan tah memenuhi syarat kuota 30% perempuan.
Salah satu sosok yang diumumkan oleh Bahlil adalah Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) yang mengemban posisi sebagai Dewan Pembina Partai Golkar.
Hal itu ia umumkan di tengah kabar tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan menjadi Dewan Pembina partai pohon beringin tersebut.