Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar 12% dari sampel rempah yang diuji oleh otoritas India tidak memenuhi standar kualitas dan keamanan. Hasil ini keluar usai sejumlah negara mengambil langkah terkait risiko kontaminasi dari dua merek terkenal.
Dilansir dari Reuters pada Senin (19/8/2024), Otoritas Keamanan dan Standar Pangan India melaksanakan inspeksi, sampling, dan uji terhadap campuran rempah setelah Hong Kong menghentikan penjualan sejumlah produk dari MDH dan Everest pada April 2024 karena tingkat pestisida tinggi.
Lalu, Pemerintah Inggris juga memperketat pengawasan seluruh rempah yang diimpor dari India, sedangkan Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Australia menyatakan akan memeriksa lebih lanjut masalah dengan produk merek-merek itu.
Sementara itu, MDH dan Everest menyatakan produk mereka aman untuk dikonsumsi. Rempah-rempah produk ini merupakan salah satu yang paling terkenal di India, yang merupakan eksportir, produsen, dan konsumen terbesar rempah di dunia. Produk rempah-rempah ini dijual di Eropa, Asia, dan Amerika Utara.
Data yang didapatkan Reuters di bawah peraturan hak untuk mendapatkan informasi, menunjukkan 474 dari 4.054 sampel yang diuji pada Mei dan Juli 2024 tidak memenuhi standar kualitas dan keamanan.
Badan keamanan pangan mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak memiliki perincian merek rempah-rempah yang diuji, tetapi mengambil tindakan yang diperlukan terhadap perusahaan-perusahaan yang terlibat.
Baca Juga
"Tindakan terhadap sampel yang tidak sesuai telah diambil sebagaimana ditetapkan," katanya, mengacu pada ketentuan hukuman berdasarkan hukum India, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Reuters juga meminta laporan tentang semua sampel yang gagal dalam pengujian, tetapi lembaga tersebut mengatakan laporan tersebut tidak tersedia.
Menurut Zion Market Research, pasar rempah-rempah domestik India bernilai US$10,44 miliar pada tahun 2022. Ekspor rempah-rempah dan produk rempah-rempahnya mencapai rekor US$4,46 miliar pada tahun fiskal yang berakhir pada bulan Maret.