Bisnis.com, JAKARTA -- Satgas Operasi Damai Cartenz mengidentifikasi terduga pelaku pembunuhan pilot helikopter asal Selandia Baru Glen Malcolm Conning di Papua Tengah.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani menyampaikan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Perek Jelas Kogoya diduga kuat sebagai pelaku penyanderaan dan pembunuh pilot Glen adalah KKB Perek Jelas Kogoya.
Olah TKP itu dilakukan tim Satgas Cartenz saat melakukan penyisiran di Distrik Alama usai terjadi peristiwa pembunuhan. Hasilnya, tim satgas menemukan rumah kosong yang berada di ujung bandara.
Dari rumah tersebut, telah ditemukan gambar senjata, bendera Papua merdeka dan sejumlah dokumen KKB lainnya.
"Berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi di Distrik Alama, kami telah memperoleh identitas KKB diduga pelaku pembunuhan terhadap Pilot Glen yaitu KKB Perek Jelas Kogoya," ujar Faizal dalam keterangannya, dikutip Kamis (15/8/2025)
Dia menambahkan, KKB Perek Jelas Kogoya yang bermarkas di Yuguru Kabupaten Nduga dan diduga memiliki lima anggota yakni PL (20); JW (50); IG (20); JG (15); dan AA (36).
Baca Juga
Adapun, sebagai upaya penyidikan dan penegakan hukum, Satgas Cartenz telah menerbitkan DPO untuk terduga pelaku pembunuhan pilot helikopter PT Intan Angkasa Air Service tersebut.
Sebagai informasi, Satgas Cartenz menyampaikan peristiwa penyanderaan dan pembunuhan pilot helikopter PT Intan Angkasa Air Service Glen Malcolm Conning (50) terjadi pada Senin (5/8/2024).
Kasatgas Humas Satgas Cartenz, Kombes Bayu Suseno menyampaikan kasus tersebut terjadi sekitar 10.00 WIT. Kala itu, helikopter yang dipiloti Glen dihadang oleh KKB saat mendarat di Distrik Alama.
Glen dan penumpang helikopter awalnya dikumpulkan di sebuah lapangan. Setelah itu KKB langsung melakukan pembunuhan terhadap pilot. "Jenazah Pilot dibawa ke helikopter kemudian dibakar bersamaan dengan Helikopter," tuturnya.
Untungnya, dalam peristiwa ini penumpang yang terdiri dari empat orang dewasa yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan, satu bayi, dan satu anak dinyatakan selamat dan kembali ke kediamannya masing-masing di Distrik Alama, Mimika.