Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Gempa 7,1, Jepang Masih Diguncang 5 Kali Gempa Susulan

Wilayah barat Jepang masih diguncang setidaknya 5 kali gempa bumi susulan usai guncangan pertama dengan magnitudo 7,1 terjadi pada pukul 14.43 waktu setempat.
Gempa Jepang/instagram daryono BMKG
Gempa Jepang/instagram daryono BMKG

Bisnis.com, JAKARTA - Wilayah barat Jepang masih diguncang setidaknya 5 kali gempa bumi susulan usai guncangan pertama dengan magnitudo 7,1 terjadi pada pukul 14.43 waktu setempat.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Jepang (JMA), 5 gempa bumi susulan tersebut terjadi dalam rentang waktu 3 jam setelah gempa bumi besar yang berlokasi di Laut Hyuganada.

Gempa susulan pertama tercatat pada pukukl 15.35 waktu setempat dengan magnitudo 4,6 dengan lokasi yang sama di Laut Hyuganada. Gempa Susulan kedua terjadi pada pukul 15.46 waktu setempat di lokasi yang sama dengan magnitudo 3,4.

Belum menunjukkan tanda-tanda mereda, gempa susulan gembali terjadi berselang 3 menit selanjutnya pada pukul 15.49 waktu setempat dengan kekuatan magnitudo 4,1 .

Gempa susulan pun kembali terjadi 11 menit kemudian, tepatnya pada pukul 16.00 waktu setempat dengan magnitudo 4,4. Gempa susulan terkahir kali terjadi pada pukul 17.04 waktu setempat dengan kekuatan 4,2.

Sebelumnya, Gempa bumi berkekuatan 7,1 skala richter mengguncang wilayah Barat Jepang pada Kamis (8/8/2024) siang.

Dilansir dari Badan Meteorologi Jepang, pusat lokasi gempa terjadi di Laut Hyuganada dengan kedalaman 30 kilometer (KM) pada pukul 14.55 waktu setempat.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dilansir Reuters, gempa tersebut memicu peringatan tsunami untuk beberapa wilayah di Pulau Kyushu dan Shikoku di barat daya Jepang.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) mencatat tidak ada tanda-tanda kerusakan besar atas bencana tersebut.

Di samping itu, pihak otoritas mencatat tidak ada laporan mengenai kelainan pada pembangkit listrik tenaga nuklir setelah guncangan gempa bumi tersebut.

"Pemerintah sedang memeriksa kerusakan dan korban jiwa," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi dilansir dari Reuters, Kamis (8/8/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper