Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno memastikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan mengintervensi panitia seleksi (pansel) calon pimpinan dan dewan pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2024-2029.
Pratikno menyebut pansel akan melaksanakan tugasnya, dan hasilnya baru akan dilaporkan ke presiden. "Oh enggak [intervensi]. KPK urusan pansel lah. Pansel kemudian nanti dilaporkan ke presiden, presiden menulis surpres kepada DPR seperti biasa," ujarnya kepada wartawan, Kamis (1/8/2024).
Nantinya, lanjut Pratikno, DPR yang akan memilih 5 dari 10 nama yang diajukan pansel ke presiden untuk menjadi pimpinan KPK 2024-2029.
Adapun pansel periode ini berbeda dengan sebelumnya, lantaran juga akan memilih 10 nama calon dewan pengawas (dewas) KPK. Pada periode sebelumnya yakni 2019-2024, Dewas KPK baru dibentuk sebagaimana revisi Undang-undang (UU) KPK No.19/2019.
Pada perkembangan terbaru, pansel KPK telah menggelar seleksi tes tertulis untuk calon pimpinan dan dewas, Rabu (31/7/2024).
Untuk calon pimpinan KPK, 7 dari total 236 orang peserta seleksi dinyatakan gugur karena tidak hadir. Alhasil, tes tertulis hari ini hanya diikuti oleh sebanyak 229 orang peserta calon pimpinan KPK saja.
Baca Juga
"Tidak ada [alasan ketidakhadiran], dan mereka sudah tahu kalau mereka tidak hadir otomatis mereka gugur," ujar Anggota Pansel KPK Elwi Danil pada konferensi pers di Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Sementara itu, terdapat 142 peserta seleksi calon Dewas KPK yang hadir pada tes tertulis kemarin. Sebelumnya, terdapat 146 orang pendaftar calon Dewas KPK yang dinyatakan lolos seleksi administrasi. Empat orang peserta tidak hadir dan dinyatakan gugur.
Nama-nama peserta seleksi yang dinyatakan lulus seleksi selanjutnya akan diumumkan pekan depan 8 Agustus 2024.