Bisnis.com, JAKARTA—Pegiat alam bebas, Don Hasman, memiliki cara berbeda untuk memperingati Kemerdekaan ke-79 RI. Sekaligus mendukung perpindahan ibu kota, fotografer senior itu memilih jalan kaki sejauh ratusan kilometer menuju ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pria berusia 84 tahun pada 7 Oktober 2024 itu akan memulai jalan kaki dari Samarinda ke IKN mulai 9 Agustus 2024. Menurutnya, program yang bertajuk Trail to IKN itu, membutuhkan waktu sekitar 5-6 hari untuk menempuh jarak sekitar 140 kilometer.
“Kami [kegiatan] mandiri, start dari kota Samarinda, sudah disurvei sampai 3 kali. Ada jalur antarkecamantan, antardesa, sekali-sekali jalan raya, tapi kami berusaha menghindari jalan raya,” ujarnya di sela-sela acara temu pecinta alam se-Jabodetabek di Bogor, Minggu (29/7/2024).
Don Hasman menyampaikan, dengan jarak tempuh rata-rata sekitar 20-25 kilometer per hari, dibutuhkan waktu sekitar 5-6 hari. Perjalanan ini, sambungnya, akan memperhatikan kemampuan masing-masing individu karena ada yang berusia sekitar 70 tahun.
“Ada beberapa sudah sepuh, sekitar 70 tahun akan diperhatikan sekali jarak setiap hari, maksimal 25 kilometer. Jadi nanti aka nada 22 orang yang ikut,” tuturnya.
Menurutnya, dari 22 orang tersebut, terdapat nama beken, di antaranya Fransiska Dimitri, salah satu perempuan pertama Indonesia yang mengibatkan bendera merah putih di puncak tertinggi dunia, Gunung Everest.
Baca Juga
Fransiska bersama Mathilda Dwi Lestari tergabung dalam The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Universitas Parahiyangan menaklukan 7 puncak tinggi dunia plus kutub utara dan selatan.
Selain itu, ada nama Asmujono, bekas anggota Kopassus TNI AD, penakluk puncak Everest pertama kali dari Indonesia pada 1997. Ekspedisi tersebut diinisiasi oleh Prabowo Subianto, saat menjadi Danjen Kopassus.
Don Hasman (kanan) berbincang dengan anggota senior Mapala UI Syamsirwan Ichien di sela-sela kegiatan silahturahmi pecinta alam se-Jabodetabek Minggu (28/7/2024)./Bisnis-Hendri T Asworo
Don Hasman menambahkan, setelah mencapai garis finis, para peserta Trail to IKN, akan melakukan upacara bendera, bersama rakyat di IKN. “Nanti ikut upacara bersama rakyat, ibarat kata di seberang Istana.”
Anggota kehormatan Mapala UI itu menyampaikan bahwa selama ini belum disebarluaskan karena pembangunan IKN sendiri belum ada kepastian kapan akan dapat dimanfaatkan.
“Kami belum pasang tanda. Mustinya nanti akan ada tandanya, ini akan jadi jalur nasional dan interasional, orang ingin tau,” jelasnya.
Apakah Trial to IKN ini akan meniru napak tilas ziarah Camino de Santiago, Don Hasman menyampaikan secara jarak tentu berbeda. Namun, ke depan dapat saja perjalanan itu dilakukan dengan menambahkan panjang rute.
Camino de Santiago dalah rangkaian rute ziarah kuno di Spanyol yang dijalani hingga saat ini. Jarak tempuh perjalanan ziarah yang lebih dari 1.000 kilometer itu juga disebut The Way of St. James, semua rite di berbagai titik mengarah ke Katedral Santiago de Compostela.
Don Hasman saat berbincang dengan sejumlah anggota pecinta alam se-Jabodetabek./Bisnis-Hendri T Asworo
Don Hasman merupakan orang Indonesia pertama yang mengikuti pejalanan ziarah tersebut. Bahkan, dia sudah 3 kali mengikuti napak tilas tersebut. Sejumlah catatan sejarah lain yang dibuat Don Hasman adalah mengikuti Camel Trophy di sejumlah negara, termasuk waktu digelar di Kalimantan dan Sulawesi.
Om Don, begitu biasa disapa, melakukan Trail to IKN sebagai bentuk dukungan ke Presiden Joko Widodo berani memindahkan ibu kota negara ke daerah terpencil yang pernah diinisiasi oleh Presiden 1 RI Soekarno.
“Presiden Jokowi adalah orang yang paling belani menjalani amanat presiden pertama, kalau tidak pernah dimulai kapan kita punya. Kita pindah ibu kota beberapa kali di Yogyakarta, awalnya Rengasdengklok, terus ada Bengkulu. Semua bangunan ibu kota itu warisan kolonial, kita sendiri tidak punya.”