Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengungkapkan, pihaknya membentuk tim khusus dengan kubu PDI Perjuangan (PDIP) untuk mematangkan wacana pembentukan koalisi dalam ajang Pilkada 2024.
Cak Imin tidak menampik sudah bertemu dengan sejumlah elite PDIP yang diutus langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. PKB dan PDIP, lanjutnya, serius jajaki kerja sama politik di Pilkada 2024.
"Kita ada satu forum antara tim pilkada, khusus dengan PDIP, untuk terus mencari titik temu di antara daerah-daerah yang ada," ungkap Cak Imin di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/7/2025) dini hari.
Sebagai informasi, Jakarta dan Jawa Timur (Jatim) menjadi dua provinsi di mana PKB dan PDIP santer diisukan akan jalin kerja sama politik. Cak Imin juga tidak membantah kabar tersebut.
Untuk di Jakarta dan Jatim, sambungnya, PKB dan PDIP belum menemui titik temu. Meski demikian, kedua pihak masih terus mencari kombinasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang dirasa terbaik.
"Masih terus pembicaraan, pematangan," jelas Cak Imin.
Baca Juga
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga mengakui pihaknya sedang menegosiasikan peluang kerja sama dengan PKB dalam ajang Pilgub Jakarta sekaligus Jatim 2024.
Untuk Pilgub Jakarta, Eriko menjelaskan bahwa gabungan antara PDIP dan PKB memiliki 21,77% total kursi di DPRD Jakarta menurut hasil Pileg 2024. Menurut Pasal 40 ayat (1) UU No. 10/2016 tentang Pilkada, diatur hanya partai politik atau gabungan partai politik dengan minimal 20% dari total kursi di DPRD yang bisa mencalonkan kepala daerah.
Oleh sebab itu, kerja sama antara PDIP dengan PKB bisa bekerja sama untuk usung calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) Jakarta 2024. Begitu juga dengan Pilgub Jatim, kerja sama antara PKB dan PDIP sudah bisa mencalonkan bakal cagub-cawagub.
Eriko pun menjelaskan, lewat kerja sama antara kedua parta, PKB bisa mendapatkan posisi bakal cagub Jakarta 2024. Sementara itu, PDIP yang mendapatkan posisi bakal cagub Jatim 2024.
"Kalau misalnya di Jakarta, misalnya ini berandai-andai, PKB menjadi calon gubernurnya, boleh enggak di Jawa Timur, PDIP yang menjadi calon gubernurnya, boleh kan?" jelas Eriko di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).
Skenario lain, lanjutnya, PDIP yang mengusung kadernya untuk maju sebagai cagub di Pilgub Jakarta, sementara itu kader PKB menjadi cawagubnya. Begitu juga sebaliknya di Pilgub Jatim.